Senin, 27 September 2021

Pengalaman Intan Farhana Mendapatkan Beasiswa Erasmus+ ke Finlandia

 


Intan Farhana, Bagaimana Pengalaman Meraih Beasiswa Erasmus+ ke Finlandia Menjadi Bekal untuk Kehidupan Saat Ini?

Siapa ingat Intan Farhana?

Perempuan asal Aceh yang pernah mendapatkan beasiswa Erasmus+ untuk mencicipi sistem pendidikan perguruan tinggi di Finlandia itu, kembali berhasil meraih beasiswa untuk kedua kalinya.

Kali ini Intan mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

 

Beasiswa tersebut ia gunakan untuk melanjutkan studi ke Victoria University of Wellington di Selandia Baru. Intan mendapatkan beasiswa LPDP tahun 2016 lalu, kurang lebih 5 bulan setelah dirinya berhasil meraih gelar S1 di Universitas Syiah Kuala, Aceh.

 

Bila kita baru pertama kali melakukan pengajuan untuk mendapatkan beasiswa, bisa saja kita merasa kesulitan. Sebab, mengajukan beasiswa membutuhkan ketelitian dan kedisiplinan, terutama saat menyiapkan dokumen-dokumen dalam rangka memenuhi keperluan administratif. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi pada Intan.

 

Pengalamannya mengajukan beasiswa Erasmus+ waktu ia masih mengenyam pendidikan S1, membuat Intan jauh lebih terlatih.

Bahkan, tidak hanya dalam proses pengajuan saja. Ketika ia sudah sampai di Selandia Baru, negara yang notabene baru bagi Intan, hal-hal menyangkut adaptasi dengan lingkungan sekitar lebih mudah ia lakukan.

Ada pepatah mengatakan, “pengalaman adalah guru terbaik.”

Dengan pengalaman, seseorang akan menjadi lebih matang dalam menghadapi sebuah persoalan. Hal itulah yang kira-kira dialami oleh Intan. Meski hanya enam bulan menjalani kehidupan di Finlandia, tetap saja baginya pengalaman itu sungguh berarti.

Sekilas Tentang Intan Farhana

Intan Farhana berasal dari Aceh. Perempuan kelahiran 22 Mei 1994 itu merupakan alumni Universitas Syiah Kuala, jurusan Akuntansi dan Keuangan. Sejak dulu, Intan memang sudah memiliki mimpi untuk berkuliah di luar negeri. Hingga akhirnya mimpi itu terwujud pada tahun 2014 silam.

 

Ia berhasil meraih beasiswa Erasmus+ untuk melakukan pertukaran pelajar di University of Turku, Finlandia.

Kurang lebih setahun kemudian, tepatnya pada awal tahun 2016, Intan berangkat ke Finlandia. Itu pertama kalinya ia menginjakkan kaki di sana. Baginya, berada di negeri seribu danau itu merupakan pengalaman mengesankan. Ada banyak pelajaran yang ia dapat ketika menjalani kehidupan di sana, baik dari segi pendidikan, budaya, sosial, juga dari segi personal.

Perempuan yang sempat menjadi penyintas pada peristiwa gempa dan tsunami Aceh 2004 itu, tinggal di Finlandia selama enam bulan.

Selama itu juga ia menempuh pendidikan di University of Turku. Ia mengambil jurusan yang sama dengan pendidikan S1-nya di Universitas Syiah Kuala, Aceh. Beberapa pengalaman tak terlupakan di antaranya ia peroleh ketika mengambil mata kuliah untuk program master, dibimbing oleh profesor yang baik dan menyenangkan, serta tuntutan untuk menjadi pribadi mandiri yang akhirnya membuat Intan belajar memasak.

Singkat cerita, setelah enam bulan menjalani studi di Finlandia, Intan kembali ke Aceh. Lantaran seluruh mata kuliah, beserta skripsinya sudah ia selesaikan terlebih dahulu, saat kembali ke Aceh sebagai mahasiswa Universitas Syiah Kuala, ia tinggal menjalani sidang skripsi dan wisuda. Setelah itu, mimpi untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri tetap belum berhenti.

Ada dua negara tujuan Intan untuk melanjutkan S2, yakni Inggris dan Selandia Baru.

Berbekal pengalaman dan prestasinya, Intan mencoba mengajukan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di sana. Hasilnya, ia berhasil meraih beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 di Victoria University of Wellington, Selandia Baru pada program Master of Commerce (Accounting). Kesempatan itu tak ingin ia sia-siakan. Pada Februari 2018, Intan kembali meninggalkan tanah kelahirannya demi menggapai cita-cita menjadi seorang dosen.

 

Saat ini, sudah delapan bulan Intan menjalani kehidupan di Selandia Baru. Walau begitu, pengalaman selama enam bulan menjalani kehidupan perkuliahan di Finlandia, tentu tak bisa begitu saja ia lupakan.

 

Sebab, tidak dapat dipungkiri, bahwa sedikit banyak yang ia dapatkan hari ini, merupakan buah manis dari keberhasilannya meraih beasiswa Erasmus+ di University of Turku, Finlandia.

Manfaat Pengalaman Intan Saat Proses Persiapan

Apa yang kita lakukan di masa lalu, merupakan bekal bagi kita untuk menghadapi masa kini dan masa yang akan datang.

Maka dari itu, tidak dapat disangkal bahwa pengalaman Intan selama mengajukan beasiswa Erasmus+ beberapa tahun silam, adalah bekal baginya untuk mengajukan kembali beasiswa LPDP yang saat ini telah berhasil ia raih.

Memangnya apa saja manfaat meraih beasiswa Erasmus+ yang berpengaruh terhadap kehidupan Intan saat ini?

Berikut beberapa hal yang barangkali kita bisa jadikan pelajaran.

1. Kesiapan Mental

Sebelum Intan menerima beasiswa Erasmus+ pada tahun 2014, sebenarnya Intan sudah pernah mengajukan beasiswa Erasmus+ juga di tahun 2013. Akan tetapi, saat itu keberuntungan belum berpihak padanya. Ia dinyatakan tidak lolos. Intan tidak menyerah begitu saja. Ia kembali mengajukan beasiswa Erasmus+ di tahun berikutnya. Hasilnya, positif.

Ini berarti jalan Intan meraih kesuksesan tidak selalu berjalan lancar.

Setidaknya, ia pernah gagal mengajukan beasiswa. Hal itu secara tidak langsung memberikan kematangan mental pada dirinya, bekal utama untuk menggapai cita-cita. Intan sendiri pun mengakui hal tersebut. Sebab, belajar dari pengalamannya dua kali mengajukan beasiswa Erasmus+, Intan belajar untuk menerima segala keputusan dan tidak terlarut dalam kegagalan.

Kesiapan mental seperti ini yang kemudian Intan pakai kembali saat mengajukan beasiswa paska lulus dan meraih gelar sarjana.

Saat itu, ia mengajukan diri ke beberapa program beasiswa. Selain LPDP, Intan juga mengajukan Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud dan juga New Zealand Asian Scholarship. Namun, ia tidak lolos di beasiswa tersebut. Intan tak terlarut begitu saja dalam kegagalannya dan tetap berusaha untuk meraih beasiswa LPDP. Hasilnya cukup memuaskan, ia berhasil mendapatkannya.

 

2. Persiapan Apply Beasiswa Jauh Lebih Matang

Saat apply beasiswa Erasmus+ dulu, Intan merasa cukup kerepotan dengan prosedur yang perlu dilalui. Bukan karena prosedurnya sulit, tapi karena saat itu Intan baru pertama kali mengajukan beasiswa ke luar negeri. Dia belum merencanakannya secara matang terlebih dahulu, sehingga dia harus kejar-kejaran dengan deadline.

Pengalaman dua kali mengajukan beasiswa di Erasmus+ itu membuat Intan belajar banyak. Hingga ketika ia mengajukan beasiswa LPDP, Intan telah menguasai prosedurnya. Ia tidak ‘gagap’ lagi saat menyiapkan dokumen-dokumen administrasi. Ia pun jadi mengerti bagaimana cara membuat esai dan motivation letter yang baik. Dan, bekal itulah yang membawa ia berhasil meraih beasiswa LPDP saat ini.

 

3. Prestasi dan Nilai Lebih daripada Kandidat Lain

Jumlah pendaftar beasiswa LPDP jumlahnya tentu tidak sedikit. Apabila saat itu Intan tak memiliki pengalaman dalam melakukan pertukaran pelajar ke Finlandia, belum tentu saat ini ia berhasil meraih beasiswa LPDP untuk melanjutkan S2 di Wellington, Selandia Baru. Apalagi, jalur LPDP yang ia ambil adalah jalur reguler. Dimana prestasi dan pencapaian adalah hal utama untuk diterima di jalur tersebut.

Meski begitu, Intan juga mengingatkan bahwa kemampuan berkomunikasi juga penting.

Sebab, sebanyak apapun pencapaian yang kita dapatkan, ketika hal tersebut tidak bisa dikomunikasikan dengan baik akan jadi percuma.

“Yang penting tetap kemampuan. Kalau kita bisa menjelaskan kemampuan yang kita miliki, bagaimana menggunakan kemampuan tersebut dengan baik, dan komitmen untuk berkontribusi buat Indonesia, itu tidak akan jadi masalah,” ujar Intan.

 

4. Mendapat Rekomendasi dari Dosen Universitas di Finlandia

Salah satu syarat apply beasiswa S2 adalah melampirkan surat rekomendasi dari dosen di salah satu perguruan tinggi. Biasanya, para kandidat akan mencari surat rekomendasi dari dosen-dosen di kampus S1-nya. Intan pun demikian. Bedanya, ia mendapat surat rekomendasi dari salah seorang dosen di University of Turku, Finlandia.

Saat masa studinya di Finlandia hampir berakhir, Intan berbincang banyak dengan salah satu dosennya di University of Turku yang berasal dari George Washington University, Amerika Serikat. Intan menceritakan mimpinya untuk melanjutkan studi S2. Profesor yang mengajar pada mata kuliah International Accounting tersebut memberikan dukungan penuh dan bersedia untuk memberikan surat rekomendasi bagi Intan.

 

Manfaat Pengalaman Intan untuk Kehidupan Perkuliahan

Pengalaman Intan meraih beasiswa Erasmus+ tidak berhenti hanya pada tahap persiapan saja. Manfaat yang cukup berarti juga ia rasakan ketika proses perkuliahan sudah dimulai.

Apa saja manfaat-manfaat yang dimaksud?

Berikut beberapa manfaat dari pengalaman di Finlandia, dalam proses perkuliahan di kampusnya saat ini.

1. Sempat Merasakan Mata Kuliah untuk Program Master

Sebagaimana sempat disinggung pada bagian sebelumnya, saat melakukan student exchange ke Finlandia, Intan sempat mengambil mata kuliah untuk program master. Hal itu ia lakukan untuk melihat sejauh mana kemampuannya dalam mengikuti mata kuliah yang sebenarnya ditujukan untuk mahasiswa S2 tersebut.

Kesempatan untuk mengambil mata kuliah master di Finlandia, dapat ia jadikan bekal saat menjalani kehidupan perkuliahan S2 yang sesungguhnya. Meski pada kenyataannya, perbedaan sistem pendidikan juga membuat proses kuliah juga berbeda, setidaknya Intan memiliki preferensi lebih mengenai hal tersebut.

 

2. Terbiasa Beradaptasi pada Banyak Macam Sistem Pendidikan

Saat Intan mulai mencicipi sistem pendidikan tinggi di Finlandia, dirinya terkejut. Ada banyak perbedaan antara sistem pendidikan di Indonesia dengan di Finlandia. Saat menyadari hal itu, ia akhirnya mulai beradaptasi dengan sistem pendidikan yang ada. Lantas, ketika masuk ke jenjang pendidikan S2 di Selandia Baru, sistem pendidikannya pun berbeda dengan sistem pendidikan di dua negara sebelumnya.

Maka tidak heran apabila akhirnya Intan terbiasa beradaptasi dengan berbagai macam sistem pendidikan.

Misalnya saat di Finlandia, ia harus meningkatkan inisiatifnya untuk belajar secara mandiri, karena sistem pendidikan di Finlandia memiliki banyak model pembelajaran dan beberapa di antaranya membuat mahasiswa jarang bertatap muka dengan dosen. Beberapa model pembelajaran yang dimaksud adalah lectures, intensive course, self-study, reading circles, dan online course.

Sementara saat tiba di Selandia Baru, sistem pendidikan di kampus juga berbeda dengan yang ada di Finlandia. Bila di Finlandia satu mata kuliah hanya berlangsung selama 90 menit, di Selandia Baru sata mata kuliah bisa berlangsung selama 3 jam dengan jumlah SKS yang sama. Sesuatu yang jelas berbeda dan sulit untuk dilakukan oleh seseorang yang belum pernah beradptasi dengan perbedaan sistem pendidikan.

Manfaat Tinggal di Finlandia untuk Keseharian Intan di Negara Lain

Pengalaman tinggal di Finlandia pun ternyata memberikan manfaat bagi Intan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, di negara yang kini ia tinggali. Terutama saat ia pertama kali tiba di negara tersebut. Baik dari segi budaya, sosial, maupun secara personal.

Berikut adalah manfaat-manfaat yang dimaksud.

1. Siap Menghadapi Perbedaan Budaya

Tentu ini adalah salah satu manfaat yang didapat Intan, setelah merasakan kehidupan di Finlandia. Ia sudah ditempa dengan perbedaan budaya, bahkan saat dirinya pertama kali menjalani kehidupan di Finlandia sebagai mahasiswa pertukaran pelajar.

Mencari tempat ibadah, menghadapi orang-orang asing yang jarang senyum, sampai harus menghadapi kebiasaan meminum alkohol di sana, merupakan pengalaman-pengalaman tak terlupakan baginya. Akan tetapi, berkat itu juga ia belajar untuk berpikiran terbuka. “Jadi begitulah. Saat sampai di sana kita harus belajar untuk deal dengan orang yang punya prinsip yang jauh berbeda dari kita,” jelasnya.

 

2. Membuka Wawasan Tentang Budaya di Negara-Negara Eropa

Selain terbiasa menghadapi perbedaan budaya, kesempatan untuk kuliah di Finlandia juga membuka wawasan dan pengetahuan Intan terhadap budaya di sana. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan Erasmus dalam memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar terpilih. Tidak sebatas untuk meningkatkan derajat dan gelar pendidikan saja, melainkan juga memberi kesempatan pada mereka untuk mengenal lebih dekat dengan budaya dari negara lain, khususnya di Eropa.

 

“Dari segi budaya, dari segi alam, kita bisa tahu yang bagus-bagusnya apa. Pokoknya banyak hal yang bisa kita pelajari. Jadi, tidak cuma kuliah saja,” tegas Intan.

 

Kisah Intan Mengatasi Post Study Abroad Syndrome

Ada sebuah cerita menarik ketika kita menyelami kembali pengalaman Intan sejak pertama kali ia tinggal di luar negeri untuk menempuh pendidikan. Sebagai pelajar Indonesia yang beberapa kali tinggal di luar negeri, tentu tak mengherankan apabila Intan pernah mengalami gejala Post Study Abroad Syndrome. Sindrom ini kerap menjangkit orang-orang yang kembali ke rumah/kampung halamannya, setelah lama tinggal di daerah lain untuk waktu yang cukup lama.

Salah satu gejala yang paling kentara adalah ketika dirinya terus membanding-bandingkan sebuah keadaan di kampung halamannya dengan keadaan di Finlandia, negara yang pernah ia tinggali selama satu semester.

 

“Dulu awal-awal pernah, waktu ada orang gak ngantre,” kata Intan. Lebih lanjut, Intan beranggapan bahwa selama di Finlandia ia merasa budaya antre cukup dijunjung tinggi. Sehingga, saat kembali ke kampung halamannya, kebiasaan orang untuk tidak antre membuat dirinya merasa cukup shock.

Kejadian seperti ini pun sebenarnya tak hanya dialami oleh Intan. Beberapa pelajar Indonesia yang sempat kuliah di luar negeri juga kerap mengalaminya ketika mereka kembali ke Indonesia. Awalnya tak kepanasan, malah jadi mengeluh panas. Awalnya tertib, mengeluh tak tertib. Serta hal-hal lain, yang sebenarnya tak perlu dikomplain.

“Kita tidak bisa langsung mengubah itu. Kita cuma bisa memberi contoh yang baik dan jangan banyak complain,” tanggap Intan.

Menurutnya, setiap negara punya karakter dan budaya sendiri-sendiri. Tidak seharusnya kita membanding-bandingkan hal tersebut. Meski begitu, apabila memang perlu ada sesuatu yang diubah, mencontohkannya jauh lebih baik daripada terus mengeluh.

Selain itu, juga sebagai saran agar tak mengalami post study abroad syndrome, Intan berpendapat bahwa pondasi awal perlu dibangun sejak awal. Pondasi yang dimaksud adalah nilai-nilai, serta culture di kampung halaman. Dengan begitu, saat kembali ke Indonesia, kita tidak shock dengan perbedaan-perbedaan yang ada.

Pesan Intan bagi Pelajar Indonesia yang Ingin Lanjut Kuliah ke Luar Negeri

Selain berbagi pengalaman, Intan juga memiliki beberapa pesan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, khususnya Eropa.

Pesan-pesan yang dimaksud tentunya tidak terlepas dari pengalaman Intan menjalani kuliah di sana. Adapun pesan-pesan Intan adalah sebagai berikut:

1.      Pantang Menyerah

Bila kita kembali merujuk pada perjalanan Intan hingga ia bisa mencapai kesuksesan pada titik ini, “pantang menyerah” adalah sifat yang cocok disematkan kepadanya. Ia sempat diremehkan, sempat pula gagal, namun semangatnya untuk menggapai mimpi tak begitu saja surut. Ia tetap mencoba dan mencoba, hingga akhirnya saat ini ia dapat merasakan manfaatnya.

2.      Begitu pun yang Intan katakan. Ia mengatakan sejatinya kita harus terus mencoba.

Karena tanpa mencoba, probability kita untuk mencapai yang kita inginkan tidak hanya berkurang, melainkan tidak ada. Apabila usaha tersebut berujung pada kegagalan, jangan menyerah. Coba lagi dan coba lagi. “Tidak lulus yang A coba yang B. Tidak lulus lagi, coba lagi yang C. Kalau tidak lulus ya makanya perlu perbaiki lagi,” tegasnya.

3.      Perkuat Personal/Family Value

Adapun hal lain yang menurut Intan perlu diperkuat adalah personal dan family value. Tidak dapat dipungkiri, saat pertama kali tiba ke luar negeri dan memutuskan tinggal di sana untuk sementara, hal yang paling kentara adalah bagaimana perbedaan budayanya, sekaligus values yang juga dipegang oleh masyarakatnya.

Lantas kemudian, apabila kita tiba di sana tanpa memiliki nilai-nilai yang kuat sejak awal, maka risiko untuk terbawa arus menjadi semakin besar. “Kalau aku kan sejak kecil udah ditanamkan nilai-nilai agama. Itu jadi modal waktu aku ke luar negeri. Kalau tidak punya prinsip yang kuat banget, kadang-kadang kita kesulitan buat menghadapi budaya dan nilai-nilai dari luar. Karena kan beda sekali,” jelas Intan.

Intan pun mengaku beberapa kali menemukan pengalaman-pengalaman tersebut. Ketika ia mengalami kesulitan untuk menjadi tempat ibadah, menghadapi culture orang-orang disana yang suka minum alkohol, dan kejadian-kejadian lainnya.

Menurutnya, apabila sejak awal ia tidak memiliki prinsip dan identitas keagamaan yang kuat, ia tentu akan mengalami kesulitan untuk tinggal di sana.

 

4.      Jangan Cuma Kuliah

Terakhir, pesan Intan, jangan cuma kuliah. Jangan cuma menyelesaikan tanggung jawab akademik saja. Nilai bagus, SKS tercukupi, kemudian sudah. Kesempatan untuk kuliah di luar negeri itu bisa jadi hanya datang satu kali. Manfaatkan untuk mempelajari hal-hal lain selain urusan kuliah, seperti mempelajari budaya, menikmati alam dan juga belajar untuk berkenalan dengan orang-orang di sana.

Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan menikmati keberadaan kita di sana. Bahkan, apabila ada waktu untuk berkunjung ke negara lain, ada baiknya dipergunakan, asalkan tetap memprioritaskan kuliah. Hal ini juga penting untuk memberikan waktu istirahat kepada tubuh dan pikiran sehingga kesehatan mental juga tetap terjaga. Banyak hal lain yang bisa kita pelajari dan itu tidak hanya di dalam kampus saja, yang penting mengerti skala prioritas” pungkasnya.

Nah, begitulah cerita tentang bagaimana pengalaman Intan mendapatkan beasiswa Erasmus+ ke Finlandia, memberi dampak positif bagi kehidupan dia di masa kini dan yang akan datang. Oleh karena itulah mengapa kesempatan untuk kuliah di Eropa seyogyanya bisa kita gunakan semaksimal mungkin. Baik itu dalam bentuk pertukaran pelajar, maupun pendidikan penuh. Karena dengan kuliah di Eropa, banyak bekal yang bisa kita bawa untuk melanjutkan kehidupan di level selanjutnya.

 

Ingin meraih mimpi seperti Intan? Yuk belajar bahasa Inggris dari sekarang.


Kamis, 23 September 2021

Program khusus 2 Bulan Bisa Bahasa Inggris dan Pogram TOEFL.

 Program khusus 2 Bulan Bisa Bahasa Inggris  dan Pogram TOEFL.






Khusus Pelajar & Mahasiswa 


Khusus Bulan September. 


 Promo Biaya Kursus Dari Biaya awal Rp. 4.000.000 


Menjadi Rp. 990.000.

Biaya Bisa dicicil 2x. Sebelum tanggal 30 September.



Biaya kembali Normal di Bulan Oktober. 

Pendaftaran paling telat tanggal 30 September 2021.


Informasi Dan Pendaftaran langsung WhatsApp ke 085245711161


NB.


Gelombang Belajar TOEFL dan Program lainnya akan dimulai pada tanggal 4 Oktober 2021.


#Bahasa_Inggris

#grammar

#tenses

#belajar_bahasa_inggris_online

#belajar_bahasa_inggris_gratis

#Kosa_kata

#kursus_di_Lhokseumawe

#aceh

#Indonesia

#Les_Bahasa

#Cambridge_School_Lhokseumawe

#kursus_terbaik_terakui_tercepat_di_Lhokseumawe_jaminan_lancar





Minggu, 12 September 2021

Bill Gates Tawarkan Beasiswa Kuliah di Inggris, Tunjangan Rp 351 Juta, Pelamar Indonesia Bisa Daftar



Bill Gates menawarkan beasiswa untuk calon mahasiswa di seluruh dunia, salah satunya Indonesia, melalui program Gates Cambridge Scholarship yang didirikan sejak tahun 2000.


Ada pun beasiswa tersebut ditujukan untuk kuliah di University of Cambridge, Inggris.


Beasiswa Gates memberi kesempatan bagi calon mahasiswa studi pascasarjana (S2 dan S3) di semua program studi di University of Cambridge.


Sementara tunjangan yang akan diberikan bagi mereka yang terpilih adalah sebesar Rp 351 juta per tahun.


Selain itu, ada juga dana tambahan berdasarkan kebijakan dari penyelenggara, antara lain biaya pengembangan akademik Rp 9 hingga 39 juta untuk menghadiri konferensi dan perkuliahan.


Kemudian tunjangan keluarga Rp 199 juta bagi calon mahasiswa yang memiliki seorang anak dan maksimal Rp 284 juta untuk dua anak atau lebih.


Menariknya, Gates Cambridge Scholarship tidak membatasi usia pelamar. Semua usia bisa mengajukan beasiswa tersebut, yang penting bisa memenuhi syarat.


Fasilitas beasiswa Gates


Berikut fasilitas dan tunjangan yang didapat bagi calon mahasiswa yang terpilih mendapatkan Gates Cambridge Scholarship:


- Tunjangan hidup setiap tahun.


- Tiket pesawat pemberangkatan dan pemulangan.


- Biaya visa masuk


- Biaya layanan kesehatan


- Dana tambahan


Syarat beasiswa Gates

1. Terbuka bagi siapapun kecuali warga negara Inggris


2. Melamar untuk perkuliahan secara penuh waktu di University of Cambridge dengan kriteria sebagai berikut:


- PhD


- MLitt atau MSC.


- Kuliah pascasarjana 1 tahun.


3. Pelamar yang sedang menjalani perkuliahan di jenjang yang sama tidak berhak menerima beasiswa kecuali mendaftar pada perkuliahan yang baru.


Kriteria pelamar beasiswa

1. Memiliki alasan yang kuat memilih jurusan yang dituju.



2. Memiliki prestasi akademik.


3. Memiliki jiwa dan kapasitas kepemimpinan.


4. Memiliki komitmen untuk meningkatkan kehidupan orang lain.


Program yang tidak memenuhi syarat

○Beasiswa Gates Cambridge Semua undergraduate degree seperti BA (undergraduate) atau BA yang berafiliasi (BA kedua)

○Business Doctorate (BusD)

○Master of Business (MBA)

○Master of Finance (MFin)

○PGCE

○MBBChir Clinical Studies

○MD Doctor of Medicine degree (6 tahun, paroh waktu)

○Graduate Course in Medicine (A101)

○Part-time degrees

○Non-degree courses


Cara mendaftar


1. Pelamar terlebih dahulu mendaftar ke program pascasarjana di University of Cambridge dan mengajukan beasiswa Gates Cambridge


2. Lengkapi formulir yang tersedia pada kolom Gates Cambridge Statement


3. Isi kolom referensi yang tersedia


4. Daftar secara online di laman Graduate Admission Office University of Cambridge


5. Lampirkan dokumen yang diperlukan


6. Persiapkan dokumen tambahan sesuai dengan pihak universitas


Dokumen yang diperlukan

1. Formulir aplikasi GRADSAF


2. Ada 2 surat referensi akademik


3. Transkip akademik.


4. Dibutuhkan 1 referensi personal yang ditujukan khusus untuk Gates Cambridge Scholarship


5. Resume/CV Proposal riset


Periode pendaftaran

Beasiswa ini sudah dibuka sejak 1 September 2021 dan berakhir pada Desember 2021 atau Januari 2022.


Apabila kandidat lolos dalam seleksi berkas, maka akan dilakukan interview pada bulan Februari atau Maret 2022. 


(Sumber: Kompas.com/ Penulis: Sandra Desi Caesaria | Editor: Albertus Adit)


Mau Beasiswa di Cambridge dengan Tunjangan hingga Rp 351 Juta? Ini Syaratnya

 


Mau Beasiswa di Cambridge dengan Tunjangan hingga Rp 351 Juta? Ini Syaratnya


Beasiswa Gates Cambridge untuk tahun akademik 2022-2023 telah dibuka. Dilansir dari situs resmi Gates Cambridge, beasiswa ini dibuat pada Oktober 2000 dari donasi Bill and Melinda Gates Foundation pada Cambridge University sebesar US$210 juta atau setara nyaris Rp 3 miliar.

Tiap tahunnya Gates Cambridge menawarkan 80 beasiswa penuh pada calon mahasiswa pascasarjana di luar UK. Dua pertiga beasiswa tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa PhD.


Ada 25 kuota beasiswa yang tersedia untuk mahasiswa Amerika Serikat Dan 55 kuota untuk mahasiswa internasional.


Tanggal penting untuk Mahasiswa Internasional


1. Pendaftaran dibuka: 2 September 2021


2. Batas waktu pendaftaran: 2 Desember 2021 atau 6 Januari 2022, bergantung program yang diambil


3. Pemeringkatan oleh departemen masing-masing: Desember-Februari


4. Pengumuman hasil pendaftaran: Februari 2022


5. Review dan seleksi daring: Februari-Maret 2022


6. Penawaran beasiswa: Akhir Maret


7. Konfirmasi penerimaan beasiswa: 72 jam setelah penawaran


Cara Mendaftar


1. Mengumpulkan aplikasi pendaftaran dan pendanaan (Gates Cambridge dan pendanaan lain) melalui University's Graduate Application Portal


2. Mendaftar ke program pascasarjana yang dituju dan tempat perguruan tingginya, serta memasukkan berbagai data diri yang dibutuhkan.


3. Mengajukan permohonan pendanaan yang ditawarkan universitas dan badan terkait. Ketika melamar beasiswa Gates Cambridge, maka wajib menyertakan:


- Pernyataan berisi maksimal 3000 karakter atau kira-kira 500 kata tentang alasan melamar beasiswa Gates Cambridge dan bagaimana kandidat memenuhi persyaratan yang diminta. Rincian mengenai hal ini juga dapat dilihat di gatescambridge.org.


- Surat rekomendasi dari pihak yang kredibel. Simak syarat siapa saja yang bisa memberikan surat rekomendasi tersebut di gatescambridge.org/apply/how-to-apply/.


Kriteria kandidat


1. Prestasi akademik yang dapat ditunjukkan melalui transkrip, rekomendasi, pengalaman, dan potensi pada program yang dituju.


2. Alasan memilih bidang pascasarjana tertentu.


3. Komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain


4. Kemampuan kepemimpinan


5. Rasio kandidat PhD dan Master, yakni 2/3 diperuntukkan untuk PhD


Tunjangan utama


Beasiswa Gates Cambridge mencakup biaya penuh untuk belajar di Cambridge University. Beasiswa ini juga memberikan tunjangan tambahan dan diskresi.


1. University Composition Fee dengan tarif yang sesuai


2. Biaya tiap mahasiswa sebesar £17,848 atau setara dengan Rp 351 juta selama 12 bulan berdasarkan tahun 2021-2022 dan pro rata untuk program yang kurang dari 12 bulan.


3. Bagi mahasiswa PhD, biaya diperuntukkan selama empat tahun


4. Tiket pesawat penumpang single untukkeberangkatan di awal dan di akhir studi


5. Biaya visa masuk dan Biaya Kesehatan Imigrasi Atau Immigration Health Surcharge


6. Besaran The University Composition Fee bervariasi, bergantung pada mahasiswa masing-masing. Pelamar perlu melihat prospektus studi pascasarjana untuk mengetahui jumlahnya.


Jadi, apakah kalian tertarik melamar beasiswa Gates Cambridge ini? 


Semoga berhasil!

Sabtu, 11 September 2021

Beasiswa Kuliah S1 di Inggris 2022, Senilai Rp 390 Juta. SEGERA DAFTAR

 



Beasiswa Kuliah S1 di Inggris 2022, Senilai Rp 390 Juta

Bagi kamu pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah jenjang S1 di luar negeri, Newcastle University, Inggris, kini tengah membuka beasiswa INTO Newcastle University 2022. Dengan masuk melalui INTO Newcastle University, kamu bisa mengambil program jalur khusus untuk masuk ke Newcastle University yang masih membuka pendaftaran kuliah untuk bulan Januari 2022. Newcastle University merupakan salah satu universitas dengan peringkat terbaik di Inggris, didirikan pada tahun 1834 dengan nama awal School of Medicine and Surgery dan berganti nama menjadi University of Newcastle Upon Tyne di tahun 1963.

Ikuti Termasuk dalam salah satu anggota dari Russell Group Universities, Newcastle University sangat fokus dalam bidang penelitian dan merupakan salah satu universitas dengan kontribusi riset terbesar di UK. Dari segi peringkat dan reputasinya, Newcastle University menempati peringkat 134 dunia menurut QS World University Rankings 2022 dan peringkat 23 secara nasional.

 

Beberapa jurusan unggulannya seperti Communication and Media Studies, Art and Design, Dentistry, Linguistics, Architecture, dan Medicine menempati peringkat Top 10 di UK menurut Complete University Guide 2022. Lebih menariknya lagi, Newcastle University mendapatkan Gold Award dari Teaching Excellence Framework dan 5-stars menurut QS World University Rankings 2022.

 

Hal tersebut menunjukkan bahwa Newcastle University sangat berkomitmen dalam mengembangkan kualitas riset, inovasi pengembangan teknologi dan fasilitas pembelajaran bagi para siswanya. Berlokasi di kota Newcastle yang merupakan kota kedelapan terbesar di UK dengan biaya hidup yang terjangkau, Newcastle merupakan salah satu kota destinasi belajar favorit bagi pelajar internasional di UK.

 

Kota Newcastle dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam perjalanan dari Manchester dan untuk penerbangan dari Jakarta bisa langsung turun di Newcastle dengan menggunakan maskapai Emirates Airlines. Sering kali banyak calon pelajar dari SMA di Indonesia yang kurang memiliki kualifikasi memenuhi secara akademis untuk masuk tahun pertama kuliah S1 secara langsung.

 

Dengan adanya INTO Newcastle yang merupakan program jalur khusus untuk kuliah S1 ke Newcastle University, INTO Newcastle menawarkan program Foundation dan International Year One (IY1) untuk calon mahasiswa S1. Foundation merupakan program pre-university yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswanya melanjutkan tahun pertama kuliah S1.

 

Bidang studi yang ditawarkan di program Foundation yaitu Architecture, Biomedicine, Biology, and Pharmacy, Business and Management, Humanities and Social Sciences, Science, Computing, Engineering, and Mathematics. Sedangkan program IY1 dirancang setara dengan tahun pertama kuliah S1, di mana setelah menyelesaikan program ini mahasiswa bisa langsung melanjutkan tahun kedua kuliah S1 tanpa menambah durasi waktu kuliah sehingga bisa selesai tepat waktu.

 

Ada 2 bidang studi utama yang ditawarkan di program IY1 yaitu Architecture dan Business. Kabar baik juga datang bagi mahasiswa yang akan mengambil program kuliah S2 di Newcastle University. Dengan program Graduate Diploma, calon mahasiswa juga bisa mendapatkan bridging program sebelum masuk ke jenjang S2 yang diinginkan di Newcastle University.

 

CAKUPAN

Program beasiswa yang ditawarkan INTO Newcastle antara lain:

International Foundation Scholarships berupa potongan uang kuliah hingga GBP 20.000 atau sekitar Rp 394 juta untuk mahasiswa yang akan mengambil program Foundation.

Indonesia Regional Office Scholarship berupa potongan uang kuliah senilai GBP 4.000 atau sekitar Rp 78 juta untuk semua program pathway yang tersedia di INTO Newcastle.

 Lebih menariknya lagi, UK juga menawarkan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk mendapatkan Post-Study Work Visa, di mana mahasiswa internasional bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal dan bekerja di sana selama 2 tahun setelah selesai kuliah S1 dan S2.

 

PERSYARATAN

Berikut ini adalah persyaratan pendaftaran dan program beasiswa dari INTO Newcastle:

1.      Calon siswa internasional (bukan warga negara Inggris) yang akan memulai kuliah di bulan Januari 2022.

 

2.      Tidak sedang menempuh pendidikan di Newcastle University.

 

3.      Nilai rapor akhir dan ijazah SMA / A Level / IB untuk program S1, ijazah dan transkrip nilai untuk program S2.

 

4.      Copy Passport.

 

5.      Hasil tes resmi Bahasa Inggris seperti IELTS dan PTE.

 

Program beasiswa ini terbuka bagi mahasiswa yang akan mendaftar untuk kuliah di bulan Januari 2022, jadi sangat disarankan untuk memproses aplikasi agar kesempatan mendapatkan beasiswa tersebut tidak terlewatkan.

 

PENDAFTARAN

 

Pada 25 September 2021, perwakilan dari INTO Newcastle University akan berpartisipasi dalam acara Virtual Global University Expo 2021. Di sesi info online ini, akan menjelaskan mengenai program jalur khusus untuk kuliah S1 dan S2 di Newcastle University, jurusan, biaya kuliah, dan beasiswa yang ditawarkan untuk kuliah bulan Januari 2022. Informasi seputar beasiswa dan pengajuan aplikasi pendaftaran dapat dilihat melalui situs Jack Study Abroad https://www.jackstudy.co.id/

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beasiswa Kuliah S1 di Inggris 2022, Senilai Rp 390 Juta ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/11/100842071/beasiswa-kuliah-s1-di-inggris-2022-senilai-rp-390-juta?page=all.

Penulis : Ayunda Pininta Kasih

Editor : Ayunda Pininta Kasih

 

 

 

 



Rabu, 08 September 2021

YUK Daftar. Beasiswa S1-S2 di Australia 2022, Senilai Rp 106 Juta Per Tahun


Ingin melanjutkan kuliah S1 atau S2 di Australia melalui jalur beasiswa? Macquarie University kini tengah membuka program beasiswa ASEAN Scholarship untuk berkuliah di tahun 2022. Berlokasi di kota Sydney yang merupakan kota terbesar di Australia, Macquarie University didirikan pada tahun 1964 oleh pemerintah negara bagian New South Wales dan menjadi universitas ketiga terbesar yang didirikan di wilayah metropolitan Sydney. Dari segi reputasinya, Macquarie University menempati peringkat 14 di Australia dan 237 di dunia menurut QS World University Rankings 2021. Sejumlah jurusan unggulannya seperti Linguistics, Psychology, Earth and Marine Sciences, Arts and Humanities menempati peringkat top 50 dunia.


Sementara itu, Macquarie Graduate School of Management (MGSM) merupakan sekolah bisnis dengan peringkat tertinggi di Australia dan dunia, di mana menurut The Economist MGSM menempati peringkat 5 di Asia Pasifik, 3 di Australia, 1 di New South Wales, dan 49 di dunia.


Hal tersebut menunjukkan bahwa Macquarie University terus konsisten dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan riset yang sangat baik bagi para mahasiswanya. Merupakan pusat perekonomian terbesar di Australia, kota Sydney masih menjadi destinasi belajar favorit bagi sebagian besar pelajar di Indonesia. Dari Jakarta, Sydney dapat ditempuh secara langsung dalam waktu 7 jam penerbangan. Lebih menariknya lagi, pelajar internasional yang lulus kuliah di Sydney mendapatkan kesempatan untuk tinggal dan bekerja selama 2 tahun melalui Post Study Work Visa.


Cakupan beasiswa


 Program beasiswa yang ditawarkan Macquarie University antara lain ASEAN Scholarship berupa potongan uang kuliah senilai AUD 10.000 atau sekitar Rp 106 juta per tahun, baik untuk program kuliah S1 maupun S2.


Program beasiswa tersebut kembali dibuka untuk pelajar internasional yang akan mengambil kuliah S1 ataupun S2 di bulan Februari dan Juli 2022. Bagi yang berminat, diharapkan untuk segera memproses aplikasinya asalkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa tersebut tidak terlewatkan. 


Syarat peserta 


Berikut ini adalah persyaratan untuk mendapatkan untuk mengikuti program beasiswa dari Macquarie University:


 1. Calon siswa internasional (bukan warga negara Australia) yang akan memulai kuliah di bulan Februari atau Juli 2022. 

 2. Tidak sedang menempuh pendidikan di Macquarie University. 

 3. Nilai rapor akhir dan ijazah SMA / IB / A Level untuk program S1, transkrip nilai dan ijazah S1 untuk program S2, serta copy      passport dan hasil tes resmi Bahasa Inggris terbaru.


Syarat dokumen 

 1. Copy Passport terbaru. 

 2. Rapor/ transkip nilai dari jenjang studi terakhir.

 3. Hasil tes resmi Bahasa Inggris terbaru (IELTS / TOEFL) yang memenuhi standar.


Pengajuan lamaran 


Pada tanggal 26 September 2021, perwakilan dari Macquarie University akan berpartisipasi dalam acara Virtual Global University Expo 2021. Kamu bisa konsultasi gratis secara 1 to 1 dengan perwakilan dari Macquarie University mengenai jurusan, biaya kuliah, dan beasiswa yang ditawarkan untuk kuliah tahun 2022.


Informasi seputar beasiswa dan pengajuan aplikasi pendaftaran dapat dilihat melalui situs Jack Study Abroad https://www.jackstudy.co.id/ 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beasiswa S1-S2 di Australia 2022, Senilai Rp 106 Juta Per Tahun", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/04/082904471/beasiswa-s1-s2-di-australia-2022-senilai-rp-106-juta-per-tahun?page=all.

 Penulis : Ayunda Pininta Kasih

Editor : Ayunda Pininta Kasih











Kursus Bahasa Inggris Jaminan Sampai Lancar. Mau ?

1. Jika anda adalah pelajar atau mahasiswa yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan biaya yang terjangkau namun efektif.

2. Jika anda mahasiswa atau yang ingin melanjutkan S2, S3 namun terkendala nilai TOEFL.

3. jika anda ingin meningkatkan kemampuan Speaking, Writing, Listening dan Reading Skill.

4. Jika anda adalah seorang karyawan yang ingin naik pangkat, dan mengharuskan kemampuan bahasa Inggris.

5. Jika anda adalah sebagai Guru Sekolah , Guru Private Bahasa inggris yang ingin materi pelajaran yang MENARIK, UNIK dan INTERAKTIF, siswa-siswa pasti suka dan tak jenuh dengan metodenya.

6. Siapapun anda yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan BIAYA dan WAKTU yang FLEKSIBEL.

~ maka Program Kami tepat untuk anda karena didesain untuk orang yang memiliki keterbatasan waktu belajar.

Yang jelas, kursus di Cambridge School Lhokseumawe sangat cocok bagi siapapun mulai usia 6 tahun s/d dewasa, yang baru belajar ataupun tingkat mahir. 

Yuk daftar sekarang

jangan khawatir jika kamu mempersiapkan dari sekarang kamu akan mudah menghadapi tantangan masa depan, khusus untuk kamu yang tinggal di Lhokseumawe Ini Dia Kursus Privat & Group di Lhokseumawe. Yuk segera ikuti programnya, karena cuma di Cambridge School Lhokseumawe yang hanya mengadakan Program khusus Remaja dan Dewasa,

“2 Bulan Bisa Bahasa Inggris” .

Dengan Target dalam 2 Bulan peserta akan di latih :
1. Menguasai Grammar    
    Dasar.

2. Menguasai minimal 1000 
    Kosa kata Bahasa inggris

3. Menguasai tehnik 
     membaca, menulis, 
     Berbicara dan mendengar.

4. Menguasai tehnik 
     presentasi bahasa Inggris

5. Menguasai tehnik 
      menjawab interview kerja.

Keuntungan lainnya yang anda dapatkan setelah mendaftar:

1. Materi Ajar Berdasarkan Cambridge University & British Council

2. Gratis konsultasi 24 jam

3. Gratis Mengikuti kelas Percakapan / Conversation class.

4. Terdaftar dalam komunitas, Lhokseumawe Cambridge English Community.

5. Gratis Modul/ Materi-materi Bahasa Inggris.

6. Dan jika anda masih “Gagal” maka kami beri kesempatan untuk Mengulang secara Gratis.

Informasi dan Pendaftaran Hubungi:  082364939007

Atau datang langsung ke Alamat baru kami. Jln Air Bersih / di samping  Mitra Klinik, Teumpok Teungoh, Lhokseumawe. 









 

Tips Menjawab Wawancara Kerja dalam bahasa Inggris

Berikut 10 soal wawancara kerja dalam bahasa Inggris beserta contoh jawaban: Soal 1: Pengenalan Diri Pertanyaan: Can you tell me...