Begitu dingin memang ketika cuaca bisa berubah ekstrim dan mencapai minus sekiannya. Namun, itu tidak akan mengalahkan semangatmu yang ingin kuliah di negara Finlandia. Jauh memang letaknya, membutuhkan waktu untuk terbang kesana, dan tentunya biaya berangkatnya tidak sedikit. Pengorbanannya memang berat, namun hal yang didapatkan akan sangat luar biasa.
Kali ini Cambridge Lhokseumawe akan menampilkan hasil wawancara dengan mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Finlandia. Daripada berlama-lama dan kamu tambah penasaran, mari kita simak bersama cerita selengkapnya di bawah ini.
Halo. Salam kenal. Bisakah diceritakan mengenai profil diri kamu? Dan mengapa memilih Finlandia sebagai kota tujuan studi?
Saya Ariesta Milanti, dari Jakarta. Saya mengambil program Erasmus Mundus Master Course Emergency and Critical Care Nursing, 2012-2014, dan selesai Maret lalu.
Kampus saya namanya Helsinki Metropolia University of Applied Sciences, lokasinya di ibukota Finlandia. Secara pribadi, saya sangat tertarik untuk kuliah di Finlandia. Saya ingin merasakan pengalaman dari sistem pendidikannya yang terkenal baik dan efisien. Selain itu, saya sangat senang menjelajah. Sejak awal saya sudah menggebu-gebu untuk menjelajah sampai ke Arktik, lingkar kutub utara, dan melihat aurora borealis di sana.
Bagaimana cara untuk mendaftar ke universitas di Finlandia, apakah kita bisa melakukan semua proses pendaftaran sendiri?
Di Finlandia, sepertinya banyak mahasiswa Indonesia yang mendaftar sendiri untuk kuliah di sana, atau dengan skema beasiswa yang berbeda. Untuk tetap mendapat beasiswa sampai akhir, mahasiswa di program saya harus lulus di setiap mata kuliah. Dengan dua negara Eropa lainnya yang pernah saya alami proses pembelajarannya, Finlandia saya akui sebagai negara di mana proses belajar berlangsung menyenangkan dan efisien.
Apakah Ariesta kuliah di Finlandia dengan beasiswa? Jika iya, apa nama programnya, dan bagaimana sifat beasiswa tersebut serta cara untuk applynya?
Program Erasmus Mundus adalah program spesifik yang diatur dalam konsorsium khusus untuk masing-masing jurusan. Jika kita mendaftar programnya, kita bisa memilih study track atau mata kuliah yang mau diambil berdasarkan minat atau kebutuhan kita (mata kuliah ditawarkan oleh universitas-universitas yang berbeda) dan konsorsium yang mengurus segala administrasi sepanjang masa studi kita. Jadi, saya tidak pernah mengalami mendaftar langsung ke universitas di sana. Saya mengikuti proses seleksi beasiswa Erasmus Mundus (www.masternursing.eu. Saat ini nama beasiswa ini adalah ‘Erasmus +’, bisa ditelusuri di website tentang program-programnya, cara aplikasi, dan sebagainya), dan setelahnya semua diurus dari konsorsium.
Program Erasmus Mundus mensyaratkan mobilisasi selama program studi, di negara yang tergabung dalam konsorsium yang spesifik untuk masing-masing program. Pemilihan negara dan institusi tergantung dari pemilihan mata kuliah. Semester 1 program saya dijalankan di dua kampus di Portugal, dan semester 2 saya lanjutkan di Finlandia. Terakhir, semester tiga di mana saya praktik di rumah sakit, dan sidang tesis dan wisuda dihabiskan di Spanyol.
Apakah ada ketentuan dan menjadi syarat mutlak agar beasiswa terus didapatkan sampai akhir dan lulus?
Syarat tetap dapat beasiswa: lulus mata kuliah dan tidak melanggar kontrak, dan salah satu kontraknya tidak boleh kerja. Karena biaya hidup dari beasiswa Erasmus sudah sangat lebih dari cukup, jadi tidak perlu kerja. Apalagi sampai mengganggu konsentrasi kuliah.
Bagaimanakah cara kamu menyikapai kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sana? Apakah ada perbedaaan dan kesulitan yang ditemukan? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Yang saya rasakan, pelaksanaan kurikulum belajar di Finlandia sangat fleksibel. Kontrak belajar disepakati dengan terbuka antara mahasiswa dan dosen. Jadi, di awal pertemuan mata kuliah: dosennya akan bertanya:"apa yang mau Anda pelajari? Dan dari guidelines yang ada, kita benar-benar sepakat dengan apa yang mau dicapai di kelas itu, dan bagaimana mencapainya. Tugas mandirinya lumayan banyak, tapi kelas-kelas ceramah yang membosankan hampir tidak ada. Mahasiswapun diberi banyak kepercayaan dan keleluasaan untuk tugas-tugas kuliah.
Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Finlandia? Kegiatan apa yang biasanya dilakukan oleh PPI di Finlandia ?
PPI Finlandia sangat aktif (dan bisa ditanyakan ke Bimo seberapa aktifnya, dapat dibaca dari ulasan artikel sebelumnya). Banyak kegiatan misi kebudayaan, berbagi ilmu di forum akademik nonformal, dan lainnya.
Bagaimana tentang biaya hidup di Finlandia? Mulai dari tempat tinggal, makanan, dan transportasi?
Biaya hidup di Finlandia termasuk yang termahal di kawasan Eropa. Tapi untuk siswa, banyak keuntungan/subsidi pemerintah, misalnya diskon 50% untuk travel card (yang bisa dipakai untuk semua moda transportasi dalam kota), diskon makan di kantin universitas, dan lainnya. Akomodasi/apartemen khusus mahasiswa yang paling terjangkau juga ada, walaupun persaingan untuk mendapatkan apartemen itu cukup ketat. Harga makanan cukup mahal juga, tapi ada supermarket yang harganya lebih terjangkau. Intinya, Finlandia itu mahal, tapi kalau tau caranya, bisa juga hidup "murah" di Finlandia. Misalnya, kalau mau beli barang, bisa di toko secondhand, beli makanan di supermarket harga miring, kemana-mana pakai tiket diskon atau promo, cari hiburan konser, dan lainnya yang gratisan.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Finlandia? Baik dari dokumen yang harus benar-benar disipakan, barang yang harus di bawa, dan kemampuan bahasa asing?
Tips: dokumen-dokumen formal yang perlu dibawa sesuai persyaratan yang diminta pada saat melamar sekolah saja. Kalau sudah mau berangkat, perlu bawa barang yang kira-kira susah ditemui atau mahal di Finlandia. Misalnya, eksternal harddisk. Baju hangat bisa dibeli di sana, kalau mau murah bisa beli di toko secondhand. Biasanya barang-barangnya masih bagus. Kalau bawa dari Indonesia, bisa jadi malah lebih mahal dan belum cukup untuk udara dinginnya Finlandia. Orang Finlandia umumnya bahasa Inggrisnya bagus, jadi tidak terlalu masalah untuk bahasa. (Kalau bisa bahasa Finnish, wah itu keren banget pastinya, soalnya susah dan hampir semua orang bisa bahasa Inggris juga). Minimal bisa bilang ‘kiitos’ (yang artinya ‘terima kasih’, dalam bahasa Finnish).
Oke, sobat Demikian tadi pemaparan pengalaman kuliah di Finlandia dari sahabat kita Ariesta Milanti. Kalau kamu juga ingin kuliah di Finlandia, kamu bis ikuti tips dari Ariesta ini. Pokoknya jangan mudah menyerah dan selalu semangat, silakan bagikan informasi ini ke teman-teman semuanya ya! Salam sukses dan sampai jumpa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar