Menyandang status sebagai mahasiswa kedokteran adalah prestasi yang
luar biasa membanggakan. Orang akan memandangmu sebagai individu yang
berpendidikan dan berkelas tinggi. Sejak mendengar kabar bahwa kamu diterima di
fakultas kedokteran, orang-orang akan mulai memandangmu dengan cara yang
berbeda. Mereka akan memberikan pujian, memberikan semangat, dan mulai
mengagumi dirimu. Tapi apa benar sebegitu kerennya status mahasiswa kedokteran?
Apa memang hanya karena menjadi mahasiswa kedokteran kamu sudah pantas untuk
dikagumi banyak orang?
Semua orang percaya dan yakin bahwa mereka yang bisa masuk di sekolah
kedokteran pasti adalah orang-orang terpilih yang kecerdasannya di atas
rata-rata. Sudah bukan menjadi sesuatu yang aneh kalau sekolah kedokteran
menjadi bidikan banyak orang. Bahkan sejak kecil, ketika ditanya cita-citanya
ingin jadi apa kebanyakan akan menjawab menjadi dokter. Ini bukan hal yang aneh
sebenarnya karena mengingat profesi dokter memang menjanjikan masa depan yang
cerah bagi seseorang.
Sesulit apa sih menjadi mahasiswa kedokteran? Mulai dari ujian yang
harus kamu lalui untuk masuk ke sekolah kedokteran, itu pasti bukanlah ujian
yang biasa. Kamu harus bisa memenuhi standar nilai yang cukup tinggi untuk bisa
menembus masuk ke sekolah kedokteran. Butuh usaha yang tidak main-main kalau
kamu benar-benar ingin menyandang status sebagai mahasiswa kedokteran.
Selama ini dikenal dua jenis mahasiswa kedokteran. Pertama adalah
mereka yang benar-benar ingin dari lubuk hatinya untuk menggeluti dunia kedokteran
dan yang kedua adalah mereka yang masuk ke sekolah kedokteran karena orang tua.
Keduanya memiliki sudut pandang penilaian yang berbeda dan untuk itu mari kita
lihat bersama apa saja sih yang bisa kita bahas dari dua jenis mahasiswa ini.
Pertama adalah mahasiswa kedokteran yang benar-benar tulus dari lubuk
hatinya yang paling dalam bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Tipe
mahasiswa ini akan melakukan segala cara untuk bisa segera menyelesaikan
sekolahnya dan menyematkan gelar dokter di depan nama lengkapnya. Ketulusan dan
keinginan dari dalam hati seseorang akan jauh lebih memudahkan dalam meraih
sesuatu. Kamu tidak akan merasa ada yang sia-sia dari apa yang kamu lakukan
jika memang semua berasal tulus dari dalam hatimu.
Mahasiswa yang dengan kemauannya sendiri, tanpa paksaan dari siapapun,
memutuskan untuk masuk ke sekolah kedokteran berarti dia harus rela berkorban
untuk selalu bekerja keras menghadapi segala tantangan di sekolah kedokteran.
Dan percaya atau tidak, tipe mahasiswa seperti ini akan selalu memiliki jalan
dari setiap masalah perkuliahan yang dia alami. Dia tidak akan menyerah dengan
masalah yang berusaha untuk membuatnya berhenti melangkah.
Satu keuntungan lagi yang dimiliki oleh mahasiswa tipe ini, yaitu
semangat belajar yang tidak akan pernah luntur meskipun semakin lama tingkat
kesulitan semakin tinggi dan rasa bosan semakin sering menghampiri. Mahasiswa
tipe ini akan memiliki semangat belajar yang selalu berkobar di dalam hatinya.
Ia tidak akan pernah sekalipun meninggalkan kewajibannya untuk belajar dan
mengerjakan tugas karena semua yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri.
Mahasiswa tipe ini pula yang akan selalu mendapatkan nilai-nilai yang memuaskan
karena kerja kerasnya yang tidak kenal lelah.
Tipe mahasiswa kedokteran yang kedua adalah mereka yang dipaksa masuk
oleh orang tuanya ke sekolah kedokteran. Yup…tidak sedikit orang tua yang
menginginkan putra putri mereka untuk menjadi dokter. Bahkan kalau ditanya
pasti semua orang tua punya keinginan walaupun kecil untuk menjadikan anak
mereka sebagai dokter. Hanya saja ada orang tua yang tidak mau memaksa anaknya
dan menyerahkan pilihan pendidikan kepada anak mereka. Tapi ada pula yang
memaksakan kehendak dan menyuruh anaknya untuk masuk ke sekolah kedokteran
meskipun tidak ada kemauan dari si anak.
Tipe mahasiswa ini akan menemui banyak kesulitan di perjalanan
kuliahnya nanti. Masalah-masalah yang sebenarnya sepele akan menjadi masalah
besar baginya, akan menjadi masalah yang solusinya tidak akan pernah ketemu
sampai kapanpun juga. Contohnya ketika ada penugasan, karena memang tidak minat
di bidang kedokteran bisa saja tugas yang sebenarnya sederhana dan mudah itu
dianggap sangat berat baginya. Alhasil tidak dikerjakan dan membuat nilainya
berkurang.
Pemaksaan memang tidak akan berdampak baik dimanapun juga. Unsur
paksaan akan membuat seseorang merasa tertekan dan akhirnya tidak bersemangat
dalam melakukan suatu hal. Ya sama seperti mahasiswa tipe ini, mahasiswa yang
dipaksa oleh orang tuanya. Tidak akan nada niat di hati mereka untuk
menyelesaikan sekolahnya dengan cepat. Hasilnya sudah bisa ditebak, dia akan
menyelesaikan kuliahnya dalam waktu yang lama.
Nah dua tipe mahasiswa tersebut adalah pengelompokan berdasarkan
sumber keinginan untuk masuk ke sekolah kedokteran. Ada pengelompokan jenis
lain…yaitu berdasarkan performanya di sekolah kedokteran. Berdasarkan poin ini
maka ada empat jenis mahasiswa kedokteran yang akan dibahas satu per satu.
Pertama adalah mahasiswa yang semangat belajarnya tinggi mulai dari
awal perkuliahan sampai akhir, mulai dari menjadi mahasiswa baru sampai menjadi
mahasiswa tingkat atas. Inilah mahasiswa yang akan diprediksi cepat lulusnya.
Dia selalu menyimpan semangatnya tetap sama dari awal sampai akhir. Tipe ini
biasanya berhubungan dengan tipe pertama dari pengelompokan sebelumnya, yakni
tipe mahasiswa yang masuk ke sekolah kedokteran karena keinginannya sendiri.
Mahasiswa yang seperti inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh semua
jurusan ilmu bukan hanya sekolah kedokteran saja. Dengan semangat belajar yang
selalu dijaga, kamu akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan
bersedia melakukan apapun untuk meraih kelulusan. Inilah mahasiswa yang akan
selalu mengerjakan segala hal dengan sempurna tanpa cela. Kenapa? Karena mereka
benci dengan ketidaksempurnaan. Orang-orang yang semangat seperti inilah yang
pada akhirnya akan cepat diwisuda.
Tipe yang kedua adalah mahasiswa yang semangat belajarnya naik turun.
Kadang semangat, kadang tidak…kadang niat belajarnya tinggi, kadang tidak.
Seperti ini terus terjadi di sepanjang semester. Tipe mahasiswa seperti ini
biasanya adalah mahasiswa yang memiliki kebiasan bekerja menggunakan pengaruh
mood. Jika moodnya sedang baik maka dia akan belajar tapi jika tidak maka
belajar tidak akan ada gunanya lalu ditinggalkan begitu saja.
Mengapa bisa ada tipe mahasiswa seperti ini? Sebenarnya, diakui atau
tidak jenis mahasiswa yang satu ini adalah jenis mahasiswa yang paling banyak
ditemui. Bukan hanya di sekolah kedokteran, tapi di semua jurusan ilmu pasti
akan bisa ditemui mahasiswa tipe ini dan jumlahnya pasti tidak hanya satu atau
dua. Semangat memang mudah naik turun, datang pergi, hinggap lalu terbang lagi.
Inilah yang sering dialami oleh mahasiswa Indonesia. Oleh karena itu penting
bagi mahasiswa tipe ini untuk mencari sesuatu yang bisa memotivasi dirinya
sendiri.
Selanjutnya, tipe mahasiswa yang ketiga adalah yang semangatnya hanya
berkobar di awal perkuliahan saja. Ketika menyandang status baru sebagai
mahasiswa kedokteran, secara otomatis kamu akan banyak menuai pujian. Akan ada
banyak sanjungan yang ditujukan hanya untukmu. Oleh karena itu, sudah pasti di
awal-awal kuliah semangat akan sangat tinggi karena didukung juga oleh
orang-orang tercinta.
Lalu apa yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang padahal
sempat berkobar-kobar di dada? Salah satu penyebabnya adalah rasa bosan.
Yup…bosan menjadi masalah yang sepertinya harus dihadapi oleh semua orang.
Bosan dengan rutinitas yang begitu-begitu saja membuat mahasiswa akan mencari
kegiatan lainnya yang jauh lebih menyenangkan.
Di sekolah kedokteran, sebenarnya wajar saja kalau ada yang merasa
bosan. Bagaimana tidak? Materi yang begitu banyak dan harus dibaca itu
bertubi-tubi datangnya, bukan hanya sekali saja. Pantas saja kalau mahasiswa
kedokteran cepat merasa bosan. Kebosanan ini sebenarnya bisa disembuhkan dengan
pergi jalan-jalan atau makan di luar. Hanya saja kebosanan ini akan menjadi
berbahaya apabila tidak segera diobati dan diusir dari diri kita.
Tipe mahasiswa yang terakhir adalah mereka yang sama sekali tidak
bersemangat menjalani aktivitasnya di kampus. Tipe ini sangat berhubungan
dengan tipe mahasiswa kedokteran yang posisinya di sekolah kedokteran hanyalah
karena sebuah paksaan. Tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa hal seperti ini
bisa terjadi. Orang yang terpaksa sudah pasti tidak akan mengerjakan segala
sesuatunya dengan maksimal. Begitu alasannya.
Setelah paham dan mengenal dengan baik teman-teman berbagai tipe dari
fakultas kedokteran, mari kita mulai membahas bagaimana sih cara supaya menjadi
mahasiswa kedokteran yang sukses. Kira-kira apa saja yang harus dilakukan
supaya bisa menjalani kegiatan di sekolah kedokteran dengan lancar.
Menjadi mahasiswa kedokteran sama artinya dengan menjadi mahasiswa
yang tidak akan pernah berhenti membaca dan belajar. Tips pertama supaya kamu
bisa menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses adalah tentu saja belajar. Jangan
pernah meninggalkan kegiatan belajarmu walaupun hanya sekali saja. Berusahalah
untuk mencari bacaan-bacaan baru yang memuat informasi-informasi penting
mengenai dunia kedokteran. Semua ini akan membuatmu semakin cerdas dan
dipandang orang sebagai calon dokter yang kritis.
Semua orang tahu kalau sekolah kedokteran tidaklah mudah. Banyak hal
yang harus dipelajari. Menjadi seorang dokter berarti kamu dituntut untuk
mengetahui seluk beluk keadaan anatomis, fisiologis, dan patologis manusia.
Belum lagi harus mengetahui semua jenis penyakit, gejala, dan pengobatannya.
Itu semua harus diketahui oleh seorang calon dokter secara detail. Karena
itulah untuk menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses maka kamu harus menjadi
individu yang hobi belajar. Tidak boleh ada alasan untuk lelah belajar. Karena
kalau kamu malas belajar, kamu akan tidak memahami beberapa poin yang bisa jadi
sangat vital nanti ketika kamu menjadi dokter.
Jika kamu ingin sukses di sekolah kedokteran maka berusahalah untuk
menjalin relasi yang baik dengan semua pihak di lingkungan tempatmu belajar.
Carilah teman yang akan memberimu motivasi untuk belajar. Bentuklah kelompok
belajar bersama teman-teman yang kamu anggap pandai dan bisa membantumu untuk
belajar. Karena perlu diingat sekali lagi bahwa kunci sukses utama seorang
mahasiswa kedokteran adalah belajar.
Bukan hanya menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman sesama
mahasiswa, tapi bangunlah relasi dengan dosen-dosen pengajar. Kamu akan lebih
mudah mengikuti semua kegiatan kuliah dan praktikum jika kamu dekat dengan
dosen-dosenmu. Pandai-pandailah bersikap dan jadilah mahasiswa yang aktif untuk
mendekati dosen. Percayalah kamu akan mendapatkan banyak keuntungan kalau kamu
dikenal baik oleh dosenmu sendiri.
Setelah membangun hubungan baik dengan teman dan dosen, maka saatnya
kamu menjalin hubungan yang baik dengan karyawan di lingkungan kampusmu. Mulai
dari satpam, orang-orang yang bertugas di bagian pengajaran, laboran, sampai ke
ibu kantin. Seorang calon dokter harus pandai bersosialisasi bukan? Jika kamu
menjadi dokter nanti maka kamu akan dituntut untuk selalu ramah dan pandai
berbicara dengan santun supaya pasien yang ingin berobat padamu semakin banyak
dari hari ke hari.
Mahasiswa kedokteran memiliki beban yang ganda. Selain harus mahir di
teori, mereka harus mahir pula di prakteknya. Aplikasikan semua teori yang
sudah kamu pelajari dengan sebuah bentuk praktek yang nyata. Oleh karena itu
ada beberapa bentuk praktikum yang biasanya harus dilalui oleh mahasiswa
kedokteran. Jika kamu ingin menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses maka kamu
harus menjadikan kesempatan praktikum ini sebagai ajang untuk belajar
merefleksikan diri ketika kamu menjadi dokter sungguhan di masa depan.
Contohnya adalah mahasiswa kedokteran diminta untuk mempraktekkan
langkah-langkah diagnosis pasiennya dimulai dari anamnesis. Maka lakukanlah
sebaik mungkin meskipun kamu hanya berpasangan dengan teman dekatmu, meskipun
yang menjadi pasienmu hanyalah teman yang sudah kamu kenal dekat. Hal-hal
sederhana seperti ini harus kamu lakukan dengan serius supaya kamu bisa
berlatih bagaimana cara melakukan anamnesis yang benar besok pada pasienmu yang
sesungguhnya.
Buatlah target untuk dirimu sendiri. Menjadi mahasiswa kedokteran maka
akan membuatmu dihantui banyak tuntutan. Tuntutan untuk mendapat nilai bagus,
untuk lulus ujian praktek, untuk menyelesaikan penelitian, untuk mendiagnosis
suatu penyakit dari kasus yang diberikan dosen, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu kamu harus membuat target-target yang ditujukan untuk dirimu sendiri
dan harus kamu penuhi tanpa ada keringanan sedikitpun.
Target seperti apa sih maksudnya? Maksudnya di sini adalah kamu
disarankan membuat target seperti contohnya harus mendapat nilai A pada
responsi patologi anatomi. Dengan membuat target seperti ini kamu akan terpacu
untuk memenuhinya. Kalau tidak begini, kamu akan merasa santai-santai saja dan
membuat kamu akhirnya tidak peduli akan memperoleh nilai apa. Kuliah di
fakultas kedokteran itu tidak mudah, sangat sulit bahkan, jadi kalau kamu tidak
punya semangat yang tinggi sudah bisa dipastikan kamu akan kalah. Nah…target
ini akan membantumu untuk selalu bersemangat.
Aturlah waktu belajarmu dengan baik. Yup…buatlah jadwal belajar yang
teratur. Semua orang pasti tahu kalau ada banyak sekali hal yang harus kamu
pelajari di sekolah kedokteran. Ada banyak sekali buku yang harus kamu baca,
jurnal penelitian yang harus kamu pahami, dan juga artikel-artikel kesehatan
yang harus kamu ketahui. Oleh karena itu, supaya kamu bisa menguasai semuanya
dengan baik tanpa ada yang terlewat kamu harus mulai mengatur waktu belajar.
Gunakan waktu sebaik mungkin dan manfaatkan sedikitpun waktu luang yang kamu
miliki untuk belajar. Kalau ada yang bilang ‘masa hidup untuk belajar
terus-terusan?’ lupakan saja. Toh bukankah memang mahasiswa kedokteran
diberikan beban belajar yang berat? Kalau tidak kamu atur dengan baik maka
beban berat ini akan menjadi semakin berat lagi.
Sebagai mahasiswa kedokteran kamu harusnya menjadi mahasiswa yang
kritis dan aktif. Carilah banyak informasi dan sumber-sumber ilmu dari internet
atau buku-buku bacaan. Carilah kasus-kasus kedokteran yang rumit yang akan
membantu mengasah otakmu untuk berpikir. Jangan menjadi pasif dengan hanya
menerima materi kuliah yang diberikan oleh dosen. Cobalah untuk mencari sendiri
tambahan materi-materi kuliah atau cobalah untuk menemukan hal-hal baru yang
bahkan belum pernah diajarkan oleh dosen.
Hematlah uangmu! Menjadi mahasiswa kedokteran itu tidak mudah. Selain
harus banyak meluangkan waktu untuk belajar, kamu juga harus meluangkan banyak
uang untuk keperluan pendidikanmu. Contohnya adalah untuk membeli buku-buku
yang harganya tidak bisa dibilang murah. Kemudian untuk kamu yang sekolah di
kedokteran gigi, akan ada semakin banyak uang yang harus kamu keluarkan untuk
membeli alat-alat guna keperluan praktikum. Karena itulah, supaya kamu tidak
harus meminta lebih banyak lagi dari orang tua, cobalah untuk berhemat.
Belajarlah untuk mengatur pengeluaran dan membuat rencana pengeluaran setiap
bulannya.
Jadilah mahasiswa yang aktif bertanya. Mengajukan pertanyaan juga
butuh berpikir lho. Nah…semakin banyak kamu bertanya maka akan semakin banyak
kamu berpikir. Berpikir akan membuat otakmu semakin terasah dari hari ke hari.
Tanyakan hal-hal yang kritis pada dosenmu yang sedang mengajar. Carilah
bentuk-bentuk yang tidak kamu pahami. Jika tidak ada maka cobalah membuat kasus
baru yang belum dijelaskan oleh dosenmu.
Meskipun baru menjadi mahasiswa kedokteran dan belum benar-benar
menyandang gelar dokter, kamu sudah saatnya untuk mempersiapkan diri sebagai
seorang dokter. Berlatihlah terus menerus untuk membaca dan menganalisis
keluhan-keluhan pasien lalu berusahalah untuk menentukan diagnosisnya dan obat
apa yang harus dikonsumsi. Nah…ada satu lagi yang harus kamu ketahui sebagai
mahasiswa kedokteran, kuasailah hukum-hukum dan segala bentuk peraturan yang
mengikat profesimu kelak.
Masih segar di dalam ingatan kita tentang kasus dokter Ayu yang
dituntut karena tuduhan malpraktek. Masalah seperti ini tentunya tidak perlu
terjadi jika kamu paham betul dengan semua aturan dan hukum-hukum yang mengikat
profesimu tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka mempersiapkan diri sebagai
seorang dokter bukan hanya dengan belajar teori dan praktikum, kamu juga harus
mulai memahami isi dan makna dari undang-undang yang mengatur profesimu kelak.
Menjadi dokter adalah pekerjaan yang mulia. Kamu bisa membantu banyak
orang untuk menjadi sehat. Kamu bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan
di masyarakat tanah air. Kamu bisa menjadi penolong bagi mereka yang
membutuhkan. Dan bukan tidak mungkin kalau kamu akan disebut sebagai malaikat
tanpa sayap karena dedikasimu yang luar biasa untuk menolong orang lain sebagai
seorang dokter.
Masuk ke sekolah kedokteran dan menyandang status sebagai mahasiswa
kedokteran adalah sebuah kebanggaan. Sebuah kebanggaan besar bagi dirimu
sendiri, bagi orang tua, bagi teman-teman, dan bagi seluruh orang yang ada di
sekitarmu. Ketahuilah bahwa mereka bangga dengan prestasimu masuk ke sekolah
kedokteran. Ketahuilah bahwa mereka akan sangat senang melihatmu nanti menjadi
seorang dokter yang hebat untuk itu jangan pernah menyerah dalam menghadapi
segala tantangan yang harus kamu hadapi di sekolah kedokteran. Dengan mengingat
semua itu, mengingat semua harapan yang diletakkan di pundakmu maka tidak
mungkin bagimu untuk memilih berhenti dan menyerah.
Sulitnya bersekolah di bidang kedokteran membuat banyak mahasiswa
kedokteran membutuhkan waktu yang lama untuk lulus dan meraih gelar dokter.
Banyak yang masih terjebak karena ketidakmampuan mereka untuk menguasai setiap
kompetensi yang memang diwajibkan untuk dimiliki seorang dokter. Oleh karena
itu, kerja keras benar-benar diperlukan oleh kamu yang dipanggil sebagai
mahasiswa kedokteran. Percayalah tidak ada yang mudah untuk mendapatkan hasil
yang luar biasa. Percayalah bahwa kesulitanmu sekarang ini ketika berkuliah di
sekolah kedokteran akan terbayar dengan melihat dirimu sendiri menjadi seorang
dokter berjas putih di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar