Sabtu, 19 Januari 2019

Kuliah Sambil Kerja di Australia: Ingat-ingat Pakai Visa Ini Ya!


Visa adalah salah satu hal penting yang menentukan kamu bisa berkuliah di luar negeri. Bagi kamu yang tertarik kuliah di Australia, kamu sebagai mahasiswa internasional perlu memiliki visa pelajar subclass 573 (Higher Education Sector visa subclass 573). Visa ini diperuntukkan bagi mereka yang mendaftar kuliah untuk gelar Bachelor, Associate, atau Master.

Kuliah di luar negeri kerap berhubungan dengan masalah keuangan. Salah satu cara untuk membantu keuanganmu selama kuliah adalah dengan sambil bekerja. Nah, kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah visa subclass 573 di Australia ini mengijinkan mahasiswa internasional untuk bekerja? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Visa yang dikeluarkan sebelum 26 April 2008
Bagi mahasiswa yang mendapatkan visanya sebelum tanggal 26 April 2008, mahasiswa tersebut tidak diberikan ijin untuk bekerja di Australia. Tapi kalau kamu ingin tetap bekerja, kamu perlu mengajukan ijin kerja. Untuk mengurus ijin kerja ini, kamu bisa meminta bantuan dari kantor pendaftaran universitas mengenai proses pengajuannya.

Visa yang dikeluarkan setelah 26 April 2008
Sedangkan untuk mahasiswa yang memperolehnya setelah tanggal 26 April 2008, mereka diijinkan untuk bekerja. Namun ada beberapa batasan-batasan yang harus kemu patuhi, yaitu hanya boleh bekerja maksimal 40 jam per 2 minggu pada masa perkuliahan dan hanya dapat bekerja setelah perkuliahan dimulai. Persyaratan ini juga berlaku terhadap tanggungan mahasiswa internasional (misalnya keluarga).



Lalu bagaimana saat liburan? Tentu menjadi sebuah pertanyaan, “dapatkah saya bekerja pada saat liburan?” Yap, pada masa liburan, sebagai mahasiswa internasional kamu dapat bekerja tanpa batas.

Kemudian apa sih yang dimaksud dengan kuota '40 jam per 2 minggu'?
Berikut ini adalah perincian mengenai jam kerja 40 jam per 2 minggu dalam 1 bulan:
Minggu ke-1 - 15 jam
Minggu ke-2 - 25 jam
Minggu ke-3 - 25 jam
Minggu ke-4 - 10 jam

Lalu bagaimanakah dengan jam kerja yang berhubungan dengan program kuliah seperti magang? Apakah juga berhubungan dengan kuota ’40 jam per 2 minggu’? Jika pekerjaan mahasiswa internasional berhubungan dengan program kuliah (misalnya penempatan kerja atau magang), maka jam kerja tersebut tidak termasuk dalam kuota 40 jam.

Lalu apa sih bedanya visa subclass 573 dengan visa Penelitian Pascasarjana subclass 574 (Postgraduate Research Sector subclass 574)? Perbedaan keduanya adalah batasan dalam bekerja. Pemegang visa 574 dapat bekerja tanpa batas, setelah perkuliahan dimulai. Akan tetapi, sewaktu mengikuti program pre-Master, mahasiswa internasional harus mengikuti kuota 40 jam per 2 minggu. 








Lolos Beasiswa Erasmus+ untuk Program Exchange di VUB Ternyata Mudah Loh





Siapa yang ingin exchange ke Vrije Universiteit Brussel ? Persyaratannya cukup mudah, asalkan kamu mau berusaha. hehe...

Seperti yang telah dilakukan oleh Nurrachman Sukho Mahady, mahasiswa Teknik Elektro UGM ini berhasil lolos untuk menjalani exchange di Vrije Universiteit Brussel  atau biasa disebut VUB selama 1 semester dengan beasiswa Erasmus +. Mahasiswa yang biasa dipanggil Amang ini mulai bermimpi ingin menjadi mahasiswa exchange di luar negeri sejak tahun 2013, dia mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Meski pernah gagal beberapa kali, Amang akhirnya terpilih untuk menjadi mahasiswa exchange di VUB mulai bulan September 2015 sampai Februari mendatang. 

Ingin mengikuti jejak Amang? Simak interview kami di bawah ini

Halo Mas Amang, bisa diperkenalkan untuk teman-teman Berkuliah.com ?
Halo perkenalkan nama saya Nurrachman Sukho Mahady, saya biasa dipanggil Amang. Saya dari Semarang dan saat ini berkuliah di Universitas Gadjah Mada jurusan Teknik Elektro. Bulan September – Februari ini saya berkesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar di Vrije Universiteit Brussels (VUB) untuk program Electromechanical Engineering.



Saat ini Mas Amang sedang menjalani exchange di VUB, melalui program atau beasiswa apa?
Program exchange ini menggunakan beasiswa Erasmus+ untuk pertukaran pelajar mahasiswa S-1. Erasmus sendiri memiliki beberapa jenis program seperti AREAS, Lotus, Smartlink, dll. Perbedaan dari tiap program adalah universitas yang bekerjasama di dalamnya baik dari Eropa maupun Asia. Untuk UGM sendiri ikut berpartisipasi dalam program AREAS dan Lotus, jadilah saya mendaftar kedua program tersebut. Khusus untuk program Teknik Elektro sendiri ada 4 universitas yang berpartisipasi dalam program Lotus, di antaranya : VUB, Uppsala University, University of Kent, dan University of Limerick.

Bagaimana proses pendaftaran program exchange Erasmus + dan apa persyaratannya?
Tahap beasiswa Erasmus untuk exchange cukup mudah, hanya perlu menyiapkan berkas-berkas seperti : Sertifikan TOEFL, Motivation Letter, Reference Letter dari dosen, Passport, Curiculum Vitae dan ada beberapa universitas yang mensyaratkan IELTS dan video.




Bagaimana proses seleksinya?  Dan tips dan trik apa yang bisa dibagi untuk teman-teman Berkuliah.com agar dapat diterima pada program tersebut?
Erasmus+ hanya memiliki satu tahap seleksi, yaitu seleksi berkas. Siapkan TOEFL sebaik – baiknya. Atau IELTS bila ingin apply ke Inggris, atau sertifikat Bahasa Jerman bila ingin apply ke Jerman. Mintalah Reference Letter kepada Dosen yang memiliki jabatan atau profesor karena itu akan menambah nilai dari Reference Letter kita. Dan biasanya Proses seleksi akan  memakan waktu sekitar 1-2 bulan. 

Tipsnya, Persiapkan berkas-berkas yang akan diajukan dengan matang dan memenuhi standar. Kemudian Saat memilih universitas usahakan memilih program studi yang sesuai dengan background dan minat kita, serta berikan contoh pengalaman yang kita miliki untuk menunjang studi kita di universitas yang akan kita tuju.

Setelah diterima pada program Erasmus +. Selanjutnya langkah apa yang harus ditempuh? Dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk keberangkatan dan kehidupan di Brussel?
Pertama adalah mengurus registrasi online di VUB. Lalu mencari tempat tinggal di sana juga merupakan hal yang penting, jangan asal mencari tempat tinggal. Kunjungi situs-situs kos yang terpercaya atau kalau perlu tanya ke PPI setempat untuk mendapat referensi tempat tinggal yang tepat. Kemudian baru mempersiapkan barang-barang yang akan kita bawa.




Fasilitas apa saja yang didapatkan dari program Erasmus +? Seperti pembuatan Visa dan Asuransi. Tiket pesawat PP, dll.
Untuk program bachelor diberikan tiket pesawat PP Brussels - Indonesia bahkan sampai daerah asal saya, Yogjakarta. Biaya pembuatan Visa dan Asuransi, serta uang saku 1000 Euro setiap bulannya.

Kenapa memilih kampus VUB dan Brussel, padahal Erasmus + telah bekerjasama dengan beberapa universitas untuk program yang sama?
Saya memilih VUB karena program studinya Electromechanical Engineering sesuai dengan minat saya dan juga Brussels termasuk negara yang maju dalam hal ketenagalistrikan dan teknologi kendaraan, sehingga akan sangat bermanfaat jika saya bisa belajar di Brussels

Sesampainya di Brussel, tinggal di mana dan bagaimana akses dari tempat tinggal menuju universitas?
Saya tinggal di asrama U-residence yang letaknya masih di lingkungan VUB sehingga untuk kekampus bisa diakses dengan berjalan kaki.



Di VUB mengambil jurusan apa? Apakah jurusan dan mata kuliah di VUB sama dengan yang  dipelajari saat di UGM?   
Di VUB saya mengambil jurusan electromechanical, mirip dengan jurusan saya di UGM yaitu Teknik Elektro. Mata kuliahnya hampir sama hanya ada beberapa mata kuliah yang baru untuk saya, seperti Piston Engine, Design Methodology, dan Batteries, dan mata kuliah tersebut bisa menambah pengetahuan saya.

Bagaimana sistem perkuliahan di VUB ?
Sistem perkuliahannya hampir sama dengan di Indonesia, saat pelajaran di kelas mahasiswa dituntut untuk aktif berdiskusi, jadi sistem pembelajarannya 2 arah. Setiap mata kuliah akan ada tugas akhir yang harus diselesaikan secara kelompok. Untuk ujian akhir bisa berupa written exam atau oral exam, namun kebanyak berupa oral exam dimana kita harus paham dengan materi pelajaran dan bisa menyampaikannya di hadapan dosen.

Bahasa apa yang digunakan dalam perkuliahan di VUB? Dan bagaimana adaptasi di kelas internasional di VUB?
Semua kelas master di VUB menggunakan Bahasa Inggris, sehingga relatif tidak ada kendala. Cara mudah untuk beradaptasi di kelas yaitu jangan malu bertanya dengan teman atau dosen bila ada sesuatu yang belum jelas atau belum kita pahami.



Kesulitan atau kendala apa yang dihadapi saat berkuliah di VUB? Dan bagaimana solusinya?
Karena di kelas saya tidak ada teman yang dari Indonesia, maka mau tidak mau saya harus berkenalan dengan teman-teman dari negara lain. Di kelas pula saya dituntut untuk aktif menjawab pertanyaan dari Dosen. Selain itu setiap mata kuliah di Fakultas Teknik selalu ada project atau tugas akhir, jadi saya harus mengerjakan tugas tersebut sedikit demi sedikit agar tidak menumpuk di akhir perkuliahan.

Shock culture apa yang dirasakan saat berkuliah di VUB?
Orang-orang di Brussel terbiasa melakukan segala sesuatu dengan cepat dan efisien, bahkan berjalan pun sangat cepat. Dulu saya kira orang Eropa sangat individualis dan tidak ramah, namun ternyata mereka juga ramah dan tidak segan untuk memberi bantuan kepada kita.

Bagaimana Fasilitas kampus di VUB?
Di VUB mahasiswa disediakan fasilitas olahraga yang lengkap seperti lapangan sepak bola, kolam renang, gym, lapangan futsal indoor. Kantin VUB juga menyediakan makanan yang lengkap dengan harga murah, hanya dengan 5 Euro kita bisa mendapat makan besar lengkap dengan sup dan dessert nya.



Hal paling menyenangkan saat kuliah di VUB?
Bisa bertemu teman-teman baru dari negara-negara lain, main sepak bola bersama teman-teman dari Eropa,  dan tentunya bisa jalan-jalan ke negara lain di Eropa

Apa yang dirasakan setelah berhasil mewujudkan mimpi menjadi mahasiswa exchange di luar negeri ?
Saya merasa lebih percaya diri saat mengemukakan pendapat dan berkomunikasi dengan bahasa inggris. Saya juga merasa bersyukur dapat merasakan enaknya travelling keliling Eropa, karena transportasi umum yang mudah diakses, mencari penginapan juga mudah dan semua bisa diakses dan dipesan via online.



Tips apa yang bisa diberikan untuk teman-teman Berkuliah.com agar mampu mewujudkan mimpinya seperti Mas Amang?
 Saya pribadi selalu mencatat setiap mimpi saya, dari catatan itu saya akan berusaha mempersiapkan segala hal yang penting untuk meraih mimpi saya. Seperti untuk exchange ini sudah saya siapkan dari tahun 2013, mulai dari kursus Bahasa Inggris, tes TOEFL, mencari informasi beasiswa dan exchange, dll. Dan jangan lupa sertakan selalu doa orang tua disetiap usaha yang kita lakukan agar mimpi kita lebih mudah dikabulkan Allah SWT. Dan prinsip saya, Mimpi tanpa usaha adalah nol. Bukan kaya dulu baru memberi, tapi memberi dulu maka kita akan kaya.

Sekian inteview mengenai pengalaman Mas Amang saat mendaftar beasiswa Erasmus+ sampai sekarang menjadi mahasiwa exchange di Vrije Universiteit Brussel. Mudah kan untuk mendapatkan Beasiswa Erasmus+?. Bagi kamu yang tertarik mengikuti jejak Mas Amang, segera persiapkan, berusaha.. usahaa... dan do'a. Karena kata pepatah, usaha tanpa do'a artinya sombong, dan do'a tanpa usaha adalah bohong, jadi harus kita seimbangkan keduanya. Semoga Sukses :)




Persiapkan Bahasa Inggrismu dengan Baik ya.