Jumat, 17 November 2017

Wawancara Dengan TEGUH IMAM BURHANUDIN: Peraih Beasiswa LPDP yang Kuliah di Politecnico di Milano Jurusan Energy Engineering



Nama saya Teguh Imam Burhanudin, dulu kuliah di UI jurusan Teknik Metalurgi & Material kemudian sempat bekerja selama beberapa tahun di bidang Material dan Manufacture. Kemudian karena suka dengan perkembangan energi dunia saya tertarik mengambil program master untuk mempelajari energi. Sekarang saya kuliah di jurusan Energy Engineering di Politecnico di Milano (Polytechnic University of Milan). Saya kuliah menggunakan beasiswa LPDP. Tentang universitas tersebut, saya mendapatkan informasinya dari QS Top University Rangkings.


Kenapa Kuliah di Italia?


Sebenarnya di Indonesia juga banyak tempat kuliah yang bagus, tapi tentu kuliah di luar challenge-nya berbeda dan dengan challenge itu banyak yang kita bisa asah secara pribadi dan professional. Kalau di Italia, sebenarnya lebih melihat kampus dan programnya di POLIMI ini. Jadi karena basic saya ilmu material, di Polimi ini bisa mempelajari bidang energi yang komprehensif dari mulai teknologi energi yang ada yang tentu bisa diaplikasikan di Indonesia, project dan pengembangannya pun dipelajari di sini. Selain itu Polimi ini merupakan kampus terbaik di Italia dan juga salah satu terbaik di Eropa untuk bidang Engineering. Alasan memilih Italia sebenarnya kurang kuat sih lebih ke kampusnya.

Pengalaman Mendaftar Beasiswa LPDP

Lebih ke luruskan niat untuk benar-benar ingin belajar dan berkontribusi bagi negara. Karena ketika niat kita tidak lurus itu kelihatan dari tulisan essay kita lalu juga pada saat sesi interview. Tapi kalau niat kita lurus, assessor juga insyaAllah bisa merasakan niat belajar kita untuk berkontribusi. Terlepas dari administrasi yang tentunya itu hal yang wajib kita ikuti. Intinya niatnya lurus, insyaAllah aura kita kuat dan bisa dirasakah oleh assessor.

Ketika Tiba di Italia

Yang jelas kita harus mengurus Residence Permit, permesso di soggiorno. Terus mengurus asuransi, codice fiscale (kalau di Indonesia seperti NPWP).

Belajar Bahasa Italia


Kalau di kota Milan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris jadi kalau kuliah nggak butuh bahasa Italia. Tapi bagusnya sih belajar hanya saja waktu itu saya statusnya kerja jadi agak susah untuk belajar bahasa Italia dulu.

Tempat Tinggal

Tempat tinggal bisa dicari secara online. Banyak situs yang bisa membantu untuk urusan akomodasi. Saya sendiri tinggal dengan keluarga Indonesia, jadi shared flat dan shared rent payment juga. Kalau di Milan biaya sewa relatif mahal, biasanya di flat yang shared sekitar 400-600 Euro, kalau yang shared room itu sekitar 300-490 Euro. Tapi kalau mau yang lebih private biasanya di atas 800 Euro.
Orang Italia

Orang Italia mostly friendly. Sama seperti orang kita suka ngobrol bahkan bisa ngobrol lama, suka saling menyapa. Hal yang paling mudah untuk adaptasi sebenarnya lebih ke belajar bahasanya. Tapi biasanya tidak sempat buat belajar bahasa yang penting mencoba untuk berteman dengan orang lokal, atau gabung ke komunitas Indonesia karena di Milan banyak juga mahasiswa Indonesia.

Pengalaman Unik

Waktu itu saat awal datang kesini dengan modal English saja dan pada saat itu saya pesan makan di tempat makan, ditanya “porta via, mangiare qua?” saya hanya jawab si si si (yes yes yes) akhirnya dibuatin tuh makanan dan siap dihidangkan di atas piring. Padahal saya ingin take away, akhirnya bilang sambil gelagapan no no no, take away. Dia bingung, saya bingung. Walau ujung-ujngnya dia paham dan akhirnya makanan terbawa dengan porta via. Waktu awal-awal sih saya paksa pakai bahasa Inggris saja, lumayan banyak juga sih sebenarnya di sini yang memakai bahasa Inggris.


Pesan Untuk Teman-teman yang Ingin Kuliah ke Italia

Jadi kuliah di Italia itu atmosfer orang Indonesianya sangat terkonsentrasi di Milan. Kebanyakan yang mengambil di Milan konsentrasinya ke Design Arsitek Engineering di Polimi yang merupakan terbaik di Italia dan masuk 7 besar di Eropa. Kemudian untuk ke arah Bussiness Management (ke arah Univ. Boconni) terbaik di Italia dan Eropa (bahkan rankingnya di atas Oxford) dan ke arah fashion (dari management, business, dan design fashion) seperti yang diketahui Milan juga merupakan kota mode. Pertimbangkan baik-baik passion dan lebih teliti memilih kampus. Walau negara tujuan itu tidak populer tapi jika memiliki kampus yang oke, kenapa tidak. Karena di bidang-bidang tadi, itu merupakan unggulan di Milan. Sehingga tentu network yang didapat pun bisa besar.

Reporter: Adelina Mayang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Tidak ada komentar:

Posting Komentar