Minggu, 03 Juli 2016

Ini loh Caranya Menjadi Mahasiswa Kedokteran yang Sukses!



Menyandang status sebagai mahasiswa kedokteran adalah prestasi yang luar biasa membanggakan. Orang akan memandangmu sebagai individu yang berpendidikan dan berkelas tinggi. Sejak mendengar kabar bahwa kamu diterima di fakultas kedokteran, orang-orang akan mulai memandangmu dengan cara yang berbeda. Mereka akan memberikan pujian, memberikan semangat, dan mulai mengagumi dirimu. Tapi apa benar sebegitu kerennya status mahasiswa kedokteran? Apa memang hanya karena menjadi mahasiswa kedokteran kamu sudah pantas untuk dikagumi banyak orang?


Semua orang percaya dan yakin bahwa mereka yang bisa masuk di sekolah kedokteran pasti adalah orang-orang terpilih yang kecerdasannya di atas rata-rata. Sudah bukan menjadi sesuatu yang aneh kalau sekolah kedokteran menjadi bidikan banyak orang. Bahkan sejak kecil, ketika ditanya cita-citanya ingin jadi apa kebanyakan akan menjawab menjadi dokter. Ini bukan hal yang aneh sebenarnya karena mengingat profesi dokter memang menjanjikan masa depan yang cerah bagi seseorang.

Sesulit apa sih menjadi mahasiswa kedokteran? Mulai dari ujian yang harus kamu lalui untuk masuk ke sekolah kedokteran, itu pasti bukanlah ujian yang biasa. Kamu harus bisa memenuhi standar nilai yang cukup tinggi untuk bisa menembus masuk ke sekolah kedokteran. Butuh usaha yang tidak main-main kalau kamu benar-benar ingin menyandang status sebagai mahasiswa kedokteran.

Selama ini dikenal dua jenis mahasiswa kedokteran. Pertama adalah mereka yang benar-benar ingin dari lubuk hatinya untuk menggeluti dunia kedokteran dan yang kedua adalah mereka yang masuk ke sekolah kedokteran karena orang tua. Keduanya memiliki sudut pandang penilaian yang berbeda dan untuk itu mari kita lihat bersama apa saja sih yang bisa kita bahas dari dua jenis mahasiswa ini.

Pertama adalah mahasiswa kedokteran yang benar-benar tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Tipe mahasiswa ini akan melakukan segala cara untuk bisa segera menyelesaikan sekolahnya dan menyematkan gelar dokter di depan nama lengkapnya. Ketulusan dan keinginan dari dalam hati seseorang akan jauh lebih memudahkan dalam meraih sesuatu. Kamu tidak akan merasa ada yang sia-sia dari apa yang kamu lakukan jika memang semua berasal tulus dari dalam hatimu.

Mahasiswa yang dengan kemauannya sendiri, tanpa paksaan dari siapapun, memutuskan untuk masuk ke sekolah kedokteran berarti dia harus rela berkorban untuk selalu bekerja keras menghadapi segala tantangan di sekolah kedokteran. Dan percaya atau tidak, tipe mahasiswa seperti ini akan selalu memiliki jalan dari setiap masalah perkuliahan yang dia alami. Dia tidak akan menyerah dengan masalah yang berusaha untuk membuatnya berhenti melangkah.

Satu keuntungan lagi yang dimiliki oleh mahasiswa tipe ini, yaitu semangat belajar yang tidak akan pernah luntur meskipun semakin lama tingkat kesulitan semakin tinggi dan rasa bosan semakin sering menghampiri. Mahasiswa tipe ini akan memiliki semangat belajar yang selalu berkobar di dalam hatinya. Ia tidak akan pernah sekalipun meninggalkan kewajibannya untuk belajar dan mengerjakan tugas karena semua yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri. Mahasiswa tipe ini pula yang akan selalu mendapatkan nilai-nilai yang memuaskan karena kerja kerasnya yang tidak kenal lelah.



Tipe mahasiswa kedokteran yang kedua adalah mereka yang dipaksa masuk oleh orang tuanya ke sekolah kedokteran. Yup…tidak sedikit orang tua yang menginginkan putra putri mereka untuk menjadi dokter. Bahkan kalau ditanya pasti semua orang tua punya keinginan walaupun kecil untuk menjadikan anak mereka sebagai dokter. Hanya saja ada orang tua yang tidak mau memaksa anaknya dan menyerahkan pilihan pendidikan kepada anak mereka. Tapi ada pula yang memaksakan kehendak dan menyuruh anaknya untuk masuk ke sekolah kedokteran meskipun tidak ada kemauan dari si anak.

Tipe mahasiswa ini akan menemui banyak kesulitan di perjalanan kuliahnya nanti. Masalah-masalah yang sebenarnya sepele akan menjadi masalah besar baginya, akan menjadi masalah yang solusinya tidak akan pernah ketemu sampai kapanpun juga. Contohnya ketika ada penugasan, karena memang tidak minat di bidang kedokteran bisa saja tugas yang sebenarnya sederhana dan mudah itu dianggap sangat berat baginya. Alhasil tidak dikerjakan dan membuat nilainya berkurang.

Pemaksaan memang tidak akan berdampak baik dimanapun juga. Unsur paksaan akan membuat seseorang merasa tertekan dan akhirnya tidak bersemangat dalam melakukan suatu hal. Ya sama seperti mahasiswa tipe ini, mahasiswa yang dipaksa oleh orang tuanya. Tidak akan nada niat di hati mereka untuk menyelesaikan sekolahnya dengan cepat. Hasilnya sudah bisa ditebak, dia akan menyelesaikan kuliahnya dalam waktu yang lama.

Nah dua tipe mahasiswa tersebut adalah pengelompokan berdasarkan sumber keinginan untuk masuk ke sekolah kedokteran. Ada pengelompokan jenis lain…yaitu berdasarkan performanya di sekolah kedokteran. Berdasarkan poin ini maka ada empat jenis mahasiswa kedokteran yang akan dibahas satu per satu.

Pertama adalah mahasiswa yang semangat belajarnya tinggi mulai dari awal perkuliahan sampai akhir, mulai dari menjadi mahasiswa baru sampai menjadi mahasiswa tingkat atas. Inilah mahasiswa yang akan diprediksi cepat lulusnya. Dia selalu menyimpan semangatnya tetap sama dari awal sampai akhir. Tipe ini biasanya berhubungan dengan tipe pertama dari pengelompokan sebelumnya, yakni tipe mahasiswa yang masuk ke sekolah kedokteran karena keinginannya sendiri.

Mahasiswa yang seperti inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh semua jurusan ilmu bukan hanya sekolah kedokteran saja. Dengan semangat belajar yang selalu dijaga, kamu akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan bersedia melakukan apapun untuk meraih kelulusan. Inilah mahasiswa yang akan selalu mengerjakan segala hal dengan sempurna tanpa cela. Kenapa? Karena mereka benci dengan ketidaksempurnaan. Orang-orang yang semangat seperti inilah yang pada akhirnya akan cepat diwisuda.

Tipe yang kedua adalah mahasiswa yang semangat belajarnya naik turun. Kadang semangat, kadang tidak…kadang niat belajarnya tinggi, kadang tidak. Seperti ini terus terjadi di sepanjang semester. Tipe mahasiswa seperti ini biasanya adalah mahasiswa yang memiliki kebiasan bekerja menggunakan pengaruh mood. Jika moodnya sedang baik maka dia akan belajar tapi jika tidak maka belajar tidak akan ada gunanya lalu ditinggalkan begitu saja.

Mengapa bisa ada tipe mahasiswa seperti ini? Sebenarnya, diakui atau tidak jenis mahasiswa yang satu ini adalah jenis mahasiswa yang paling banyak ditemui. Bukan hanya di sekolah kedokteran, tapi di semua jurusan ilmu pasti akan bisa ditemui mahasiswa tipe ini dan jumlahnya pasti tidak hanya satu atau dua. Semangat memang mudah naik turun, datang pergi, hinggap lalu terbang lagi. Inilah yang sering dialami oleh mahasiswa Indonesia. Oleh karena itu penting bagi mahasiswa tipe ini untuk mencari sesuatu yang bisa memotivasi dirinya sendiri.

Selanjutnya, tipe mahasiswa yang ketiga adalah yang semangatnya hanya berkobar di awal perkuliahan saja. Ketika menyandang status baru sebagai mahasiswa kedokteran, secara otomatis kamu akan banyak menuai pujian. Akan ada banyak sanjungan yang ditujukan hanya untukmu. Oleh karena itu, sudah pasti di awal-awal kuliah semangat akan sangat tinggi karena didukung juga oleh orang-orang tercinta.

Lalu apa yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang padahal sempat berkobar-kobar di dada? Salah satu penyebabnya adalah rasa bosan. Yup…bosan menjadi masalah yang sepertinya harus dihadapi oleh semua orang. Bosan dengan rutinitas yang begitu-begitu saja membuat mahasiswa akan mencari kegiatan lainnya yang jauh lebih menyenangkan.

Di sekolah kedokteran, sebenarnya wajar saja kalau ada yang merasa bosan. Bagaimana tidak? Materi yang begitu banyak dan harus dibaca itu bertubi-tubi datangnya, bukan hanya sekali saja. Pantas saja kalau mahasiswa kedokteran cepat merasa bosan. Kebosanan ini sebenarnya bisa disembuhkan dengan pergi jalan-jalan atau makan di luar. Hanya saja kebosanan ini akan menjadi berbahaya apabila tidak segera diobati dan diusir dari diri kita.

Tipe mahasiswa yang terakhir adalah mereka yang sama sekali tidak bersemangat menjalani aktivitasnya di kampus. Tipe ini sangat berhubungan dengan tipe mahasiswa kedokteran yang posisinya di sekolah kedokteran hanyalah karena sebuah paksaan. Tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Orang yang terpaksa sudah pasti tidak akan mengerjakan segala sesuatunya dengan maksimal. Begitu alasannya.

Setelah paham dan mengenal dengan baik teman-teman berbagai tipe dari fakultas kedokteran, mari kita mulai membahas bagaimana sih cara supaya menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses. Kira-kira apa saja yang harus dilakukan supaya bisa menjalani kegiatan di sekolah kedokteran dengan lancar.

Menjadi mahasiswa kedokteran sama artinya dengan menjadi mahasiswa yang tidak akan pernah berhenti membaca dan belajar. Tips pertama supaya kamu bisa menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses adalah tentu saja belajar. Jangan pernah meninggalkan kegiatan belajarmu walaupun hanya sekali saja. Berusahalah untuk mencari bacaan-bacaan baru yang memuat informasi-informasi penting mengenai dunia kedokteran. Semua ini akan membuatmu semakin cerdas dan dipandang orang sebagai calon dokter yang kritis.

Semua orang tahu kalau sekolah kedokteran tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipelajari. Menjadi seorang dokter berarti kamu dituntut untuk mengetahui seluk beluk keadaan anatomis, fisiologis, dan patologis manusia. Belum lagi harus mengetahui semua jenis penyakit, gejala, dan pengobatannya. Itu semua harus diketahui oleh seorang calon dokter secara detail. Karena itulah untuk menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses maka kamu harus menjadi individu yang hobi belajar. Tidak boleh ada alasan untuk lelah belajar. Karena kalau kamu malas belajar, kamu akan tidak memahami beberapa poin yang bisa jadi sangat vital nanti ketika kamu menjadi dokter.

Jika kamu ingin sukses di sekolah kedokteran maka berusahalah untuk menjalin relasi yang baik dengan semua pihak di lingkungan tempatmu belajar. Carilah teman yang akan memberimu motivasi untuk belajar. Bentuklah kelompok belajar bersama teman-teman yang kamu anggap pandai dan bisa membantumu untuk belajar. Karena perlu diingat sekali lagi bahwa kunci sukses utama seorang mahasiswa kedokteran adalah belajar.

Bukan hanya menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman sesama mahasiswa, tapi bangunlah relasi dengan dosen-dosen pengajar. Kamu akan lebih mudah mengikuti semua kegiatan kuliah dan praktikum jika kamu dekat dengan dosen-dosenmu. Pandai-pandailah bersikap dan jadilah mahasiswa yang aktif untuk mendekati dosen. Percayalah kamu akan mendapatkan banyak keuntungan kalau kamu dikenal baik oleh dosenmu sendiri.

Setelah membangun hubungan baik dengan teman dan dosen, maka saatnya kamu menjalin hubungan yang baik dengan karyawan di lingkungan kampusmu. Mulai dari satpam, orang-orang yang bertugas di bagian pengajaran, laboran, sampai ke ibu kantin. Seorang calon dokter harus pandai bersosialisasi bukan? Jika kamu menjadi dokter nanti maka kamu akan dituntut untuk selalu ramah dan pandai berbicara dengan santun supaya pasien yang ingin berobat padamu semakin banyak dari hari ke hari.

Mahasiswa kedokteran memiliki beban yang ganda. Selain harus mahir di teori, mereka harus mahir pula di prakteknya. Aplikasikan semua teori yang sudah kamu pelajari dengan sebuah bentuk praktek yang nyata. Oleh karena itu ada beberapa bentuk praktikum yang biasanya harus dilalui oleh mahasiswa kedokteran. Jika kamu ingin menjadi mahasiswa kedokteran yang sukses maka kamu harus menjadikan kesempatan praktikum ini sebagai ajang untuk belajar merefleksikan diri ketika kamu menjadi dokter sungguhan di masa depan.

Contohnya adalah mahasiswa kedokteran diminta untuk mempraktekkan langkah-langkah diagnosis pasiennya dimulai dari anamnesis. Maka lakukanlah sebaik mungkin meskipun kamu hanya berpasangan dengan teman dekatmu, meskipun yang menjadi pasienmu hanyalah teman yang sudah kamu kenal dekat. Hal-hal sederhana seperti ini harus kamu lakukan dengan serius supaya kamu bisa berlatih bagaimana cara melakukan anamnesis yang benar besok pada pasienmu yang sesungguhnya.

Buatlah target untuk dirimu sendiri. Menjadi mahasiswa kedokteran maka akan membuatmu dihantui banyak tuntutan. Tuntutan untuk mendapat nilai bagus, untuk lulus ujian praktek, untuk menyelesaikan penelitian, untuk mendiagnosis suatu penyakit dari kasus yang diberikan dosen, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kamu harus membuat target-target yang ditujukan untuk dirimu sendiri dan harus kamu penuhi tanpa ada keringanan sedikitpun.

Target seperti apa sih maksudnya? Maksudnya di sini adalah kamu disarankan membuat target seperti contohnya harus mendapat nilai A pada responsi patologi anatomi. Dengan membuat target seperti ini kamu akan terpacu untuk memenuhinya. Kalau tidak begini, kamu akan merasa santai-santai saja dan membuat kamu akhirnya tidak peduli akan memperoleh nilai apa. Kuliah di fakultas kedokteran itu tidak mudah, sangat sulit bahkan, jadi kalau kamu tidak punya semangat yang tinggi sudah bisa dipastikan kamu akan kalah. Nah…target ini akan membantumu untuk selalu bersemangat.

Aturlah waktu belajarmu dengan baik. Yup…buatlah jadwal belajar yang teratur. Semua orang pasti tahu kalau ada banyak sekali hal yang harus kamu pelajari di sekolah kedokteran. Ada banyak sekali buku yang harus kamu baca, jurnal penelitian yang harus kamu pahami, dan juga artikel-artikel kesehatan yang harus kamu ketahui. Oleh karena itu, supaya kamu bisa menguasai semuanya dengan baik tanpa ada yang terlewat kamu harus mulai mengatur waktu belajar. Gunakan waktu sebaik mungkin dan manfaatkan sedikitpun waktu luang yang kamu miliki untuk belajar. Kalau ada yang bilang ‘masa hidup untuk belajar terus-terusan?’ lupakan saja. Toh bukankah memang mahasiswa kedokteran diberikan beban belajar yang berat? Kalau tidak kamu atur dengan baik maka beban berat ini akan menjadi semakin berat lagi.

Sebagai mahasiswa kedokteran kamu harusnya menjadi mahasiswa yang kritis dan aktif. Carilah banyak informasi dan sumber-sumber ilmu dari internet atau buku-buku bacaan. Carilah kasus-kasus kedokteran yang rumit yang akan membantu mengasah otakmu untuk berpikir. Jangan menjadi pasif dengan hanya menerima materi kuliah yang diberikan oleh dosen. Cobalah untuk mencari sendiri tambahan materi-materi kuliah atau cobalah untuk menemukan hal-hal baru yang bahkan belum pernah diajarkan oleh dosen.

Hematlah uangmu! Menjadi mahasiswa kedokteran itu tidak mudah. Selain harus banyak meluangkan waktu untuk belajar, kamu juga harus meluangkan banyak uang untuk keperluan pendidikanmu. Contohnya adalah untuk membeli buku-buku yang harganya tidak bisa dibilang murah. Kemudian untuk kamu yang sekolah di kedokteran gigi, akan ada semakin banyak uang yang harus kamu keluarkan untuk membeli alat-alat guna keperluan praktikum. Karena itulah, supaya kamu tidak harus meminta lebih banyak lagi dari orang tua, cobalah untuk berhemat. Belajarlah untuk mengatur pengeluaran dan membuat rencana pengeluaran setiap bulannya.

Jadilah mahasiswa yang aktif bertanya. Mengajukan pertanyaan juga butuh berpikir lho. Nah…semakin banyak kamu bertanya maka akan semakin banyak kamu berpikir. Berpikir akan membuat otakmu semakin terasah dari hari ke hari. Tanyakan hal-hal yang kritis pada dosenmu yang sedang mengajar. Carilah bentuk-bentuk yang tidak kamu pahami. Jika tidak ada maka cobalah membuat kasus baru yang belum dijelaskan oleh dosenmu.

Meskipun baru menjadi mahasiswa kedokteran dan belum benar-benar menyandang gelar dokter, kamu sudah saatnya untuk mempersiapkan diri sebagai seorang dokter. Berlatihlah terus menerus untuk membaca dan menganalisis keluhan-keluhan pasien lalu berusahalah untuk menentukan diagnosisnya dan obat apa yang harus dikonsumsi. Nah…ada satu lagi yang harus kamu ketahui sebagai mahasiswa kedokteran, kuasailah hukum-hukum dan segala bentuk peraturan yang mengikat profesimu kelak.

Masih segar di dalam ingatan kita tentang kasus dokter Ayu yang dituntut karena tuduhan malpraktek. Masalah seperti ini tentunya tidak perlu terjadi jika kamu paham betul dengan semua aturan dan hukum-hukum yang mengikat profesimu tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka mempersiapkan diri sebagai seorang dokter bukan hanya dengan belajar teori dan praktikum, kamu juga harus mulai memahami isi dan makna dari undang-undang yang mengatur profesimu kelak.



Menjadi dokter adalah pekerjaan yang mulia. Kamu bisa membantu banyak orang untuk menjadi sehat. Kamu bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat tanah air. Kamu bisa menjadi penolong bagi mereka yang membutuhkan. Dan bukan tidak mungkin kalau kamu akan disebut sebagai malaikat tanpa sayap karena dedikasimu yang luar biasa untuk menolong orang lain sebagai seorang dokter.

Masuk ke sekolah kedokteran dan menyandang status sebagai mahasiswa kedokteran adalah sebuah kebanggaan. Sebuah kebanggaan besar bagi dirimu sendiri, bagi orang tua, bagi teman-teman, dan bagi seluruh orang yang ada di sekitarmu. Ketahuilah bahwa mereka bangga dengan prestasimu masuk ke sekolah kedokteran. Ketahuilah bahwa mereka akan sangat senang melihatmu nanti menjadi seorang dokter yang hebat untuk itu jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala tantangan yang harus kamu hadapi di sekolah kedokteran. Dengan mengingat semua itu, mengingat semua harapan yang diletakkan di pundakmu maka tidak mungkin bagimu untuk memilih berhenti dan menyerah.

Sulitnya bersekolah di bidang kedokteran membuat banyak mahasiswa kedokteran membutuhkan waktu yang lama untuk lulus dan meraih gelar dokter. Banyak yang masih terjebak karena ketidakmampuan mereka untuk menguasai setiap kompetensi yang memang diwajibkan untuk dimiliki seorang dokter. Oleh karena itu, kerja keras benar-benar diperlukan oleh kamu yang dipanggil sebagai mahasiswa kedokteran. Percayalah tidak ada yang mudah untuk mendapatkan hasil yang luar biasa. Percayalah bahwa kesulitanmu sekarang ini ketika berkuliah di sekolah kedokteran akan terbayar dengan melihat dirimu sendiri menjadi seorang dokter berjas putih di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar